Anna terus berlari menembus badai, ia tak berhenti sama sekali, sekalipun tubuhnya gemetar karena dingin, wajahnya pun tampak pucat. Saat ini yang ada dalam pikirannya, ia harus menyelamatkan dirinya juga bayi yang ada dalam kandungannya.
Brukk!
Kaki Anna tersandung akar pohon yang menjalar, ia terjatuh dengan posisi terlentang, kedua tangannya memegang perutnya dengan erat. Khawatir jika sesuatu terjadi pada bayinya.
"Kejar dia!" teriak seorang pria. Suaranya menggelegar persis dengan petir yang menyambar.
Netra Anna membelalak, dengan cepat, ia bersembunyi di dalam akar pohon yang berongga, yang membentuk sebuah gua kecil.
"Dia tidak akan jauh dari sini! Cepat cari wanita itu!"
Anna mengatupkan mulut dengan kedua tangannya. Ia memejamkan mata kuat-kuat, berdoa agar pengejar itu tidak menemukannya. Sampai akhirnya lima belas menit berlalu, Anna merasa keadaan aman. Ia mulai membuka matanya perlahan, mengintip dari sela-sela akar pohon.