"Ck!" Anna berdecak, ia benar-benar kesal. Tapi ia tak tahu kenapa ia kesal. Perasaan itu tiba-tiba datang, dan membuat moodnya langsung turun.
"Aku ingin bertemu Malik!" tandas Anna pada Kai yang menghentikan langkahnya.
"Maaf, Nona. Tuan sangat sibuk, nanti akan saya sampaikan kalau Nona ingin—"
"Aku ingin sekarang! Sekarang!" tegas Anna.
Kai menggaruk dagunya. Bagaimana bisa ia mengganggu tuannya yang tengah bekerja? Dan bagaimana bisa ia menolak perintah dari nona nya? Keduanya sama-sama orang penting, sulit untuk dipilih.
"Baiklah, kalau begitu, Nona." Kai langsung masuk ke ruang kerja Malik.
Klek.
Derit pintu sontak membuat Malik mendongak.
"Maaf mengganggu waktu, Tuan." Kai melangkah mendekat, agak ragu, tetapi ia sudah melangkah sejauh ini. Tidak ada kata mundur lagi.
"Tapi Nona bersikeras untuk menemui Tuan."
Malik menutup dokumennya, "Di mana dia?" tanyanya.
"Nona ada di depan, Tuan. Apa Tuan ingin bicara sama Nona?" tanya Kai.