"Pria kuat tidak akan mengeluh!"
Dua belas tahun yang lalu, Philip hanya seorang pria yang mudah mengeluh. Ada banyak dendam dan luka yang tersemat dalam hatinya, tetapi mengeluh lebih mudah daripada membalaskan apa yang selama ini menjadi tujuannya untuk hidup.
"Kau tidak tahu apa pun! Jadi jangan berusaha mengomentariku!" tunjuk Philip emosi.
Ya, tidak ada yang mengetahui apa yang sudah dia alami. Perasaan dan betapa hancurnya hatinya. Hanya dia yang mengetahuinya dengan sangat baik.
Erick menatap datar. Apa yang dia alami lebih mengerikan dari yang dialami oleh pemuda tersebut. Namun, Erick mampu memahaminya. Di usia muda, dia juga bersikap sama dengan pemuda itu.
Arogan dan menganggap semua orang adalah musuhnya.
Erick berjongkok, ia mengambil sebuah batang ranting yang cukup panjang.
Plak!
Erick memukulkan ranting itu pada punggung Philip.
"Apakah rasa sakitnya seperti ini?" tanyanya tanpa rasa bersalah.
Gila! Sudah gila!