***
POV Gabriel
Gabriel, pemimpin dari seluruh malaikat, tengah berdiri tegap di tepi pagar wilayahnya yang membatasi antara wilayah malaikat dan manusia. Dengan pagar yang terbuat dari batu-batu marmer putih, ia memandang daratan Liviel dengan kedua matanya.
Dengan kekuatan mata yang 'bisa melihat segalanya'. Pria itu tahu betul kalau Liviel saat ini sedang tidak baik-baik saja. Pecahnya perang saudara, pemberontakan kecil, dan musim dingin yang tak kunjung usai membuat banyak orang di negeri itu dilanda kesusahan.
"Tuan Gabriel," ucap salah satu malaikat, berjalan mendekat dengan gaun menawan dan mawar merah yang selalu digenggam olehnya.
Jophiel. Ia menjadi sosok yang baru di antara malaikat agung atau malaikat biasa. Ritual Penyucian Agung untuk mengembalikan kondisi Jophiel kembali fitri merupakan langkah besar yang Gabriel ambil. Ia tidak mau darah dan keturunan Malaikat Agung dinodai oleh tangan kotor manusia.
"Nona Jophiel," sapa Gabriel, tersenyum.