Unduh Aplikasi
97.5% Gadis Kaya Raya Calon Istri CEO / Chapter 39: Menerima Adik

Bab 39: Menerima Adik

Editor: Wave Literature

Eksklusif atau apa pun itu, tapi hal ini sangat menyenangkan. Su Yize menatap Xing Jiu'an dengan mata berbinar-binar. Xing Jiu'an memandang Mu Qing dan orang-orang di sekitarnya. Dia benar-benar terkejut saat mendengar Su Yize memanggilnya sebagai bos. Mungkin karena orang yang berada di sekitarnya adalah orang dewasa, sedangkan dia masih muda, jadi tidak akan ada yang memanggilnya begitu. Namun, ada beberapa orang yang memanggilnya 'bos'.

Xing Jiu'an menggoda orang-orang di sekelilingnya dengan berkata, "Kalau begitu, panggil aku bos saja, aku akan melindungi kalian."

Mu Qing menatap Xing Jiu'an tanpa daya, tapi penuh kasih sayang. Sepertinya, Xing Jiu'an sangat senang jika dipanggil bos. Gadis itu memang selalu ingin menerima beberapa adik laki-laki untuknya sendiri.

Ekspresi Su Yize masih tetap sama dan dia balik menggoda Xing Jiu'an, "Halo, Bos, apakah Bos ingin bermain dengan saya?"

Tentu saja Xing Jiu'an mengiakan ajakan Su Yize. Setelah mengganti sepatunya tanpa mengganti pakaiannya, Mu Qing hanya menonton mereka, alih-alih ikut bermain. Xing Jiu'an baru saja meluncur perlahan. Su Yize tampak memamerkan keahliannya. Pemuda itu melakukan berbagai gerakan sulit dan bahkan mendatangi Xing Jiu'an agar mendapatkan pujian. Xing Jiu'an tentu saja memujinya.

"Bos, ayo main bersama. Lambat itu sangat tidak menyenangkan! Aku bisa mengajarimu," ucap Su Yize.

Ou Qi, yang kebetulan lewat, mencibir anak muda itu dalam hatinya. Dia ingin mengajar Xing Jiu'an? Lucu sekali! Batinnya.

Xing Jiu'an menolak sambil tersenyum dan membiarkan Su Yize bermain sendirian. Su Yize menatapnya dengan penuh penyesalan dan melanjutkan bermain. Xing Jiu'an meluncur perlahan, lalu memanggil Mu Qing. Dia mengangkat alisnya dan meletakkan tangannya di pagar sesuka hatinya.

"Kak Mu Qing, aku ingin makan es krim." Sepatah kata yang dilontarkan Xing Jiu'an seolah memperbaiki kembali hubungan mereka berdua, seakan sebelumnya tidak ada perasaan hati-hati dan waspada. Namun, mungkin hanya Xing Jiu'an sendiri yang tahu. Hatinya masih keras seperti batu. Hanya saja, dia ingin berubah kembali ke dirinya yang dulu. Dirinya yang sombong dan tak masuk akal.

Di dekat mereka, ada sebuah supermarket. Mu Qing mengiakan dan pergi membeli es krim untuk adik seperguruannya itu. Xing Jiu'an tersenyum memandang punggung Mu Qing yang menjauh.

"Beri tahu Qin Ge soal kamu yang terus makan es krim ini. Dia pasti ingin bicara denganmu," kata Lu Mingxi yang mendatangi Xing Jiu'an.

"Tidak akan…" Xing Jiu'an menegaskan. Bagaimanapun juga, Qin Ge sangat menyukai Xing Jiu'an. Dia sudah makan es krim di depan Qin Ge kemarin.

Dulu, Xing Jiu'an pernah tinggal di tempat Qin Ge selama dua hari. Dia makan terlalu banyak es krim di sana hingga terpaksa harus dirawat di rumah sakit saat tengah malam. Sejak itu, Qin Ge mengawasinya dengan sangat ketat. Qin Ge membeli begitu banyak es krim kemarin. Entah apakah hal itu membuat Qin Ge bingung atau tidak. Lu Mingxi berpikir bahwa itu pasti bukan karena sikap Qin Ge yang baik hati terhadap Xing Jiu'an.

"Kamu harus lebih disiplin terhadap makanan," sahut Lu Mingxi.

"Lihatlah, Bos pasti akan membelikanmu yang ukurannya sangat kecil," lanjut Lu Mingxi. Lagi pula, ketika Xing Jiu'an masuk ke mobil untuk menjemput Su Yize, dia juga sudah makan es krim berukuran kecil.

Ou Qi datang menghampiri dan bertanya, "Apa yang kamu katakan? Apa Bos pergi?"

"Dia pergi membeli es krim," jawab Xing Jiu'an dengan datar.

"Wah, bagus sekali! Nanti kita bisa memakannya."

"Kau mendapat keberuntungan ini dari Jiu'an," timpal Lu Mingxi.

"Benar, keberuntunganku!" sahut Xing Jiu'an sambil menganggukkan kepala.

"Meski kurang, aku masih punya es krim," kata Xing Jiu'an lagi. Kalimat ini menjadi tanggapan terhadap Lu Mingxi.

Setelah selesai bicara, Xing Jiu'an meluncur perlahan. Lu Mingxi dan Ou Qi juga mengikutinya di belakang. Keterampilan Su Yize untuk memikat seseorang memang hebat. Dia berhenti selama beberapa saat dan pelan-pelan menyelinap di belakang Xing Jiu'an.

"Bos, eh Kakak, apa lain kali aku boleh sering main di sini?"

"Tentu saja boleh. Datang saja langsung kalau kau mau main," jawab Xing Jiu'an. "Nanti aku akan memberimu kuncinya."

"Ah … Kak Jiu'an, aku mencintaimu."

"Cinta apanya? Hei, kamu masih anak-anak, jangan sembarangan mengatakan cinta," sahut Ou Qi, yang kebetulan mendengarnya.

-----

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.


Bab 40: Aku Tidak Bersekolah

Editor: Wave Literature

"Kak Jiu'an bukan orang luar, kan?" tanya Su Yize sambil mengedipkan matanya. 

Remaja berusia 15 atau 16 tahun itu tersenyum cerah. Mungkin dia adalah seorang remaja laki-laki yang terkenal di kalangan para gadis di sekolahnya. Namun, bagi Xing Jiu'an, Su Yize hanyalah seorang anak kecil.

"Hei, anak kecil. Jangan sembarangan mengatakan cinta atau tidak cinta," tutur Xing Jiu'an menirukan kata-kata Ou Qi.

Ou Qi tidak bisa menahan tawa mendengar hak itu, sedangkan Lu Mingxi menaikkan alisnya karena terpana. Su Yize kemudian menunjukkan wajah kecewa.

"Kak Jiu'an, kalau Kakak tidak mencintaiku, bisakah Kakak memberiku muka?"

Xing Jiu'an bersandar di pagar dan bertanya balik, "Kenapa kamu bertanya begitu lagi?"

"Tidak, tidak, tidak bisa. Kak Jiu'an, aku akan main sebentar. Lihatlah dengan cermat, adikmu ini akan memberikan penampilan yang paling keren."

Kedua sudut Xing Jiu'an terangkat dan dia menanggapi singkat, "Boleh."

Su Yize akhirnya meninggalkan Xing Jiu'an dan bermain ice skating dengan indahnya. Mereka bertiga tidak ingin bermain lagi dan hanya berdiri untuk menonton Su Yize bermain. Su Yize tidak merasa malu ataupun gugup. Sebaliknya, dia bermain lebih serius dan bagus. Dia tak henti-hentinya menatap Xing Jiu'an dari waktu ke waktu dan melakukan gerakan yang sulit. Di saat yang sama, Mu Qing kembali.

"Jiu'an, cepatlah kemari. Kamu ingin makan yang mana?"

Xing Jiu'an pun keluar dari arena. Dia berganti alas kakinya dengan sandal dan berjalan ke sisi Mu Qing, sementara itu yang lainnya mengikutinya.

"Bos, apa kamu membeli untuk kami juga?" tanya Ou Qi dengan suara pelan.

"Ambil saja sendiri." Mu Qing hanya menjawab singkat.

Xing Jiu'an hanya menatap es krim itu. Hm, semuanya es krim dengan potongan kecil dan hampir tidak ada cokelat kesukaanku, gumamnya dalam hati. Dia mengambil satu, duduk di tepi arena ice skating, dan mulai memakan es krim itu..

"Kakak, kamu tidak makan es krimnya?" Melihat Mu Qing tidak bergerak, Xing Jiu'an memberanikan diri untuk bertanya.

"Jiu'an, apa kamu mau kau memilihkan satu untukku?" Mu Qing tersenyum dan bertanya.

Xing Jiu'an mengambil es krim yang sama dengan miliknya dan berkata, "Ini untukmu."

Mu Qing mengambilnya dan duduk di samping Xing Jiu'an. Lalu, dia bertanya, "Mau makan siang di mana?"

"Entahlah. Kamu saja yang memilihkan," jawab Xing Jiu'an. Tempat yang dipilih Mu Qing umumnya sangat mirip dengan seleranya, sehingga dia tidak terlalu pilih-pilih.

"Kak Mu Qing, Kak Jiu'an, kenapa kalian tidak bertanya padaku?" Su Yize, yang mengikuti Xing Jiu'an, mengambil sekotak es krim yang lebih besar di tangannya. Dia bertanya sambil memakan es krim itu.

"Kalau begitu, kamu ingin makan di mana?" tanya Xing Jiu'an.

"Entahlah," Su Yize menjawab singkat.

"..." Xing Jiu'an diam saja. Ternyata, Su Yize anak yang usil.

"Kak Jiu'an, kamu tidak mau kuliah?" Su Yize bertanya dengan penuh rasa penasaran. Postur tubuh Xing Jiu'an tampak begitu mungil, namun seharusnya usianya sama seperti anak kuliahan. Dia pernah mendengar dari Kakak Tertua bahwa usia Xing Jiu'an belum genap 19 belas tahun. Para gadis di usia ini umumnya seharusnya sudah duduk di bangku kuliah.

Ou Qi dan Lu Mingxi diam saja. Mereka menikmati es krim mereka dalam hening.

"Aku tidak sekolah," jawab Xing Jiu'an.

"Tidak sekolah?" Su Yize terkejut ketika mendengarnya. Guru tidak kelihatan seperti tidak mengizinkan Xing Jiu'an bersekolah, pikirnya.

"Oh…" Su Yize tidak bisa bertanya lebih jauh. Bagaimanapun juga, itu adalah urusan Xing Jiu'an. Sebagai adik seperguruannya, entah besar atau kecil, hal ini seharusnya dianggap sebagai privasi.

Xing Jiu'an tersenyum tipis. "Kamu terkejut, kan?"

"Oh, ini hanya kebetulan saja…" Su Yize berpura-pura bersikap biasa saja.

"Hari sudah malam, cepatlah beres-beres dan bersiap untuk makan," kata Mu Qing. Mereka sudah hampir selesai makan es krim, jadi mereka mulai beres-beres.

Meskipun dalam hatinya Su Yize merasa penasaran, dia tidak akan melakukan hal-hal yang tidak sopan. Meskipun tubuhnya kurus, tapi dia adalah anak yang dibesarkan dengan hati-hati dan cara pengasuhannya pun sangat baik.

Mu Qing kemudian bertanya pada Su Yize tentang seleranya. Ketika dia mengetahui bahwa Su Yize tidak memiliki pantangan makanan, dia memilih toko yang sesuai dengan selera Xing Jiu'an. Nafsu makan Xing Jiu'an tak begitu besar. Mu Qing selalu ingin Xing Jiu'an makan lebih banyak, tapi dia tidak bisa membesarkan orang yang gemuk.

-----

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.


Load failed, please RETRY

Bab baru akan segera rilis Tulis ulasan

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C39
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas Terjemahan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk

    tip Komentar Paragraf

    Fitur komentar paragraf sekarang ada di Web! Arahkan kursor ke atas paragraf apa pun dan klik ikon untuk menambahkan komentar Anda.

    Selain itu, Anda selalu dapat menonaktifkannya atau mengaktifkannya di Pengaturan.

    MENGERTI