Bab 158: 158. If only, she was my mother

Suara pintu diketuk dengan lirih. Sesekali dua kali diabaikan oleh Rumi, sebelum akhirnya gadis itu menyerah dan memilih untuk membukakan pintunya.

Seseorang datang, membawakan baju tidur untuknya bersama dengan secangkir susu hangat di tangan kanannya.

"Aku dengar kau tidak ingin makan malam, Nona Cassia. Jadi aku membawakan satu cangkir susu ke sini." Liodra tersenyum manis. "Ada gaun tidur juga. Gaun tidur yang biasa kau kenakan sedang aku cuci, jadi aku memberikan yang baru," imbuhnya.

Liodra melangkah masuk ke dalam ruangan. Meletakkan secangkir susu di atas meja lalu menggantungkan gaun Rumi di sisi almari.

"Terimakasih banyak. Maaf jadi merepotkan dirimu," sahut Rumi, setiap aktivitas yang dilakukan Liodra tak luput dari pengawasannya. Dia seakan mencoba untuk tetap dalam kondisi yang baik-baik saja.