Sedangkan Narina hanya mengabaikannya dan langsung mendekati air terjun tersebut. Jauzan tak menyerah begitu saja, dia pun langsung mendekati Narina lalu memeluknya dari belakang.
"Sayang, maafin aku dong!"
"Lepasin!"
"Maafin aku dulu! Baru nanti aku lepasin"
"Kok kamu maksa sih?"
"Aku mohon....."
"Iya, aku maafin! Tapi aku gak mau kamu sampai mengulanginya lagi"
"Iya sayang, aku janji gak bakalan mengulanginya lagi"
"Yaudah, lepasin!"
"Kok nada ngomongnya kayak yang masih marah?"
"Gak marah kok sayang, lepasin ya!"
"Nah gitu dong, kan enak ngedengernya. Kita langsung main di air terjun aja yuk!"
"Tapi kan kita gak bawa baju salin"
"Sebentar! Aku bisa nyuruh salah satu Asisten Ayahku buat ambilin baju kita"
"Gak usah deh! Kita balik aja dulu ke Apartemen terus ke rumah kamu"
"Ribet dong sayang! Kita beli aja yuk! Tenang, aku yang bayarin"
"Emangnya gak akan bikin boros?"
"Gak akan sayang, kan cuman beli baju doang"
"Oke deh, ayo kita beli!"