Shem meraih kedua tangan Ibunya yang masih cantik dengan usianya yang sudah tidak muda, ratu yang masih nampak sempurna di mata Shem, tetapi tabiat sang Ayah yang menginginkan kesegaran daun muda mengalahkan nurani dan kesetiaannya. Shem berpesan sesuatu kepada sang Ibu.
"Ibu, jika istana ini sedang gempar dan mencari aku atau kekasih Abraham itu. Ibu jangan pernah takut atau bimbang. Aku akan membawa kekasih Abraham itu pergi untuk sementara waktu agar kondisi istana ini kembali kondusif dan Abraham akan tetap di sini. Ibu, kumohon jangan bersedih dan jangan kecewa jika sampai Ibu dibuat menangis oleh Ayah. Ibu nanti akan Shem bawa pergi bersama Shem, kita bisa pergi ke Negeri kakek buyut kita atau ke Negeri di naman yang lainnya lagi untuk memberikan pelajaran kepada Ayah." Shem mengutarakan berita gembira itu kepada Ibunya.