Petra terus memandangi kedua orang yang terpaut empat generasi itu dari kejauhan dan tidak menyela mereka.
"Enak?" tanya nenek Petra sembari menatap Jamie.
Belakangan, dia sesekali datang ke sekolah Jamie. Dia memberitahukan guru-guru Jamie bahwa dia adalah nenek dari salah seorang guru di sana. Berkat kejadian sebelumnya, ketika dia menangis, dia semakin menyukai cicitnya itu. Dia bahkan tidak tahu apakah anak itu berbohong atau tidak, tapi dia tetap merasa seperti itu.
"Rasanya enak," jawab Jamie sambil tersenyum lembut. "Karena Nenek membuatnya dengan penuh kasih sayang!"
Nenek Petra tertegun. "Tadi kamu bilang apa?"
Jamie tersenyum dan berkata, "Nenek…." Kedua mata hitamnya bersinar cerah. "Ibu adalah nenek dari guru di sini. Kalau begitu, aku juga seharusnya memanggil Ibu dengan sebutan Nenek!"