Hans hanya diam saat Karina dan Gadis baru saja datang. Ia tau jika istri dan anaknya itu baru saja menjenguk Dara dari LAPAS.
"Sudah hampir tiga tahun, Mas. Jika kau tidak mau menjenguk Melinda tidak masalah. Tapi, Dara itu darah dagingmu sendiri," kata Karina sambil mengempaskan tubuhnya di atas kursi.
Hans menghela napas panjang. Kejadian demi kejadian yang sudah terjadi dalam hidupnya terasa sangat menyedihkan. Ia harus kehilangan istri yang selama ini ia kira setia. Sahabat yang menusuk dari belakang. Anak yang tak sengaja membunuh orang.
Apakah ini adalah karma dari apa yang pernah ia lakukan? Hans tidak mengerti lagi. Tapi, peristiwa yang menimpa Dara sungguh di luar akal pikirannya. Dara yang biasa sangat penurut dan berhati lembut tiba-tiba saja menjadi wanita liar yang tega merusak rumah tangga orang lain.
Dan yang membuatnya lebih terpukul Dara melakukan itu atas dasar dendam. Hans merasa gagal menjadi seorang ayah.