Baik Damian, Kendric, ataupun Rangga, mereka kompak terkejut melihat hal itu. Ketiganya sama-sama bingung mengenai dari mana Dara bisa mendapatkan senjata itu. Terlebih lagi, mana mungkin Dara bisa mendapatkannya di rumah sakit seperti ini. Tidak masuk akal juga jika ada orang yang tiba-tiba memberinya senjata.
Rengganis menahan napasnya, menatap Damian yang juga tengah menatapnya khawatir. Menyadari hal itu, Kendric hanya bisa menghela napas. Dia harus bisa menyampingkan egonya sebentar demi keselamatan Rengganis. Dara benar-benar sudah gila!
"Mundur kalian semua! Atau aku akan tembak Rengganis detik ini juga!" seru Dara disertai tawa jahatnya yang terdengar memekakan telinga.
"Dara, tolong jangan lakukan ini. Kita bisa bicara baik-baik," ucap Rengganis, dirinya mulai dilanda kepanikan ketika pistol itu berada tepat di samping kepalanya.