*
Mendengar deru mobil dari luar rumah membuat Rengganis yang hendak pergi ke dapur mengurungkan niatnya. Langkah kakinya membawa Rengganis ke ruang utama untuk menyambut kedatangan suaminya. Rengganis tidak bisa jauh-jauh dari Kendric, entah kenapa. Mungkin karena bawaan si jabang bayi yang ingin terus berdekatan dengan ayahnya.
Kendric masuk ke dalam rumah sembari menyugar rambut hitam legamnya ke belakang. Matanya yang sipit membuat wajah tampannya terlihat seperti pria yang belum menikah, bahkan sebentar lagi dia akan menjadi sesosok ayah.
Senyum Kendric terbit saat melihat Rengganis yang tengah menunggu kedatangannya di ruang utama. Sontak dia mendekati istrinya yang langsung melentangkan kedua tangan.
"Hai, Sayang," sapa Kendric, lantas memeluk Rengganis membuat empunya tertawa kecil.
"Gimana keadaan kamu sekarang? Sudah lebih baik?" tanya Kendric.
Rengganis mengurai pelukannya, lalu mengangguk singkat. "Sudah lebih baik."
"Syukurlah kalau begitu."