Bab 204: Cuma Menjadi Saksi

Waktu istirahat sedang berlangsung, suasana kantin terngah begitu ramai. Seorang laki-laki yang betubuh tinggi tengah mengedarkan pandangannya mencari tempat.

Sampai pada akhirnya cowok itu melihat seseorang yang cukup tidak asing di pandangannya, hingga dia memutuskan untuk menghampiri cewek tersebut.

"Hi."

Prisya melirik ke arah di mana laki-laki yang baru saja menghampirinya berada. "Ada apa?" tanya Prisya menggunakan nada bicara yang cukup datar.

"Boleh duduk?" tanya laki-laki itu menggunakan nada bicara yang cukup santai dengan posisi yang masih berdiri dan juga memperhatikan Prisya disertai dengan senyumannya.

Mendengar pertanyaan itu membuat Prisya menengadahkan kepalanya, memperhatikan cowok bertubuh tinggi dengan dasi yang melingkar tidak terlalu rapi.

"Gak tanggung jawab kalau cewek lo marah," ujar Prisya menggunakan nada bicara yang begitu datar.