"Reka ya?" tanya Maya sambil menatap Reka dengan tatapan yang begitu terbuka.
"Iya Tan, Papah ada?" tanya Reka enteng.
"Baru aja keluar, tapi katanya sebentar karena sudah ada janji sama kamu. Masuk dulu aja," ucap Maya yang terlihat begitu senang saat Reka datang.
Setelah itu Reka melangkahkan kakinya santai memasuki Rumah yang di dalamnya ada Papah kandung dan juga Mamah tirinya.
"Kamu mau minum apa? Es, teh, atau mau kopi?" tanya Maya yang menawarkan minuman.
"Apa aja," jawab Reka enteng.
"Sebentar ya, Tante bikinin dulu minumannya."
Reka menganggukkan kepalanya dan Maya melangkahkan kaki untuk membuatkan minuman. Benar-benar sikap Maya pada Reka begitu berbeda dengan sikap Maya saat bersama dengan Prisya.
Sebenarnya yang salah dari semua ini siapa?
Apakah Prisya yang tidak bisa menempatkan dirinya saat bersama dengan mereka, baik dari sikap atau pun ucapannya, ataukah karena memang ada sesuatu dibalik mereka yang begitu sayang pada Reka?