"Maksud lu, Kak?" tanyaku.
"Sebenarnya setelah kita semua masuk kamar dan gua berada di satu ruangan sama Rio, kita sedikit ngobrolin banyak hal termasuk lu. Rio bilang dia cinta sama lu dan dia pengen lu selalu ada buat dia. Rio juga bilang kalau dia udah ngerasain perasaan itu semenjak kalian selalu tinggal dan ngebunuh bareng. Bahkan dia sedikit menyesal karena gak bisa ngasih tau lu di saat dirinya dijebak sama Edward dan terpaksa menyerahkan diri demi orang tuanya. Di penjara dia selalu memikirkan tentang lu, Ray, orang tuanya dan rasa penyesalan dia tentang pembunuhan yang udah dia lakuin. Pokoknya dia udah berubah dari Rio yang gua kenal dulu. Sekarang dia lebih terbuka sama gua," jelas Kak Gabriel. Aku menundukkan kepalaku. Ternyata bukan hanya aku yang memikirkan tentangnya, tapi Rio juga memikirkan tentangku. Rasanya sedikit menyenangkan.
"Terus lu jawab apa tentang gue?" tanyaku. Kak Gabriel berdiri.