"Jadi bagaimana sekarang?" tanya Yoga memecah keheningan didalam mobil, karena sejak meninggalkan kedua anak-anaknya Kanaya menjadi lebih diam dari biasanya. Mungkin dia memikirkan kedua anaknya, pikir Yoga.
"Heh?! Bagaimana apanya?"
Benar dugaan Yoga, fisik Kanaya disana tapu pikirannya tida. Terbukti saat Yoga bertanya dia tidak langsung nyambung dan malah bertanya balik.
Yoga mengusap lembut kepala Kanaya sambil tersenyum.
Kanaya menunduk, dia merasa bersalah dan malu karena tidak fokus.
"Kita ke Mall, lalu memilih perabotan untuk rumah aku terus pulang kerumah aku untuk menerima barang-barang yang toko kirim. Kemudian aku antar kamu kembali kerumah orang tua kamu, begitu atau bagimana enaknya menurut kamu?" tanya Yoga.
"Beresin perbotannya kapan?" tanya Kanaya.
Yoga tidak menyangka ternyata sampai sejauh itu pikiran Kanaya, dia begitu peduli sampai ke tata letak perabotan rumah Yoga bukan hanya membeli saja.