16
…
"Just shut up and sit down, baby,"ucap gue seraya
menarik tangannya untuk duduk di sisi gue.
Bram hanya menataP gue sekilas, sebelum
akhirnya duduk. Dia bahkan mulai memakan
makanan gue.
"Baby?"ucap Malvin yang duduk di seberang
kami. "Kalian pacaran?"
"Hah?" Gue dan Bram sontak berseru sama.
Lalu gue dan Bram menggeleng.
"Terus, kenapa lo panggil babysama Mas Bram,
kalo kalian nggak pacaran?"
Mendengar jawaban polos Malvin, tawa gue
langsung pecah. "Vin, Malvin, ya ampun! Kami
nggak pacaran, cuma ya kami emang udah biasa
kayak gitu. Iya kan, Bram?"
Bram yang masih makan itu mengangguk. "Yep"
Malvin masih menatap kami curiga, membuatnya
kian menggemaskan di mata gue. Ya, meski kerapp
membuat ulah di sekolah, Malvin tak lebih dari
anak remaja yang masih polos dengan dunia
dewasa. Segala apa-apam diribetin, termasuk
pa
gilan baby dari gue untuk Bram.
"Kalian sepupuan Iho Kak, Mas. Nggak boleh
pacaran. Kalo papa tahu bisa marah."