Unduh Aplikasi
13.37% Cinta Yang Belum Kelar / Chapter 40: Sebuah Titik Terang

Bab 40: Sebuah Titik Terang

" Pa, Mungkinkah dia putri kita yang dulu, ..." Sabrina menggantungkan ucapannya.

" Tidak mungkin, Mah. Putri kita sudah meninggal beberapa tahun yang lalu," elak Pratama, meski hatinya seolah mengatakan benarkah dia putrinya?.

" Dok.. Dokter. Bisakah anda membantu kami?" ucap Sabrina meminta pada dokter. Sang dokter mengangguk mantap.

******

Anaya sedang melamun di sebuah kursi. Pandangannya kosong. Menoleh kanan kiri. Yang dicari tak dia temukan. Air mata nya kembali menetes. Seakan tak pernah habis. Raut wajahnya tak menggambarkan kesedihan ataupun senang. Dia bak boneka hidup yang hanya diam merenung memikirkan entah apa.

Seorang wanita menghampirinya. Membawa nampan berisi makanan dan segelas susu cokelat.

" Sayang makan dulu yuk. Mama bawain makanan kesukaan kamu nih. Ada telur dadar sosis sama nugget kesukaan Naya. Makan yah. Mama suapin yuk," bujuk Mamanya. Anaya menggeleng lemah. Dia menatap nanar pada seorang yang menyebut dirinya 'Mama'.


Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C40
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk