Tubuh Irene di dorong dan di kunci dari luar oleh Sinta, Sinta melipat tangannya di dada dengan senyuman puas.
"Rasakan, itu pantas kamu dapatkan, silahkan bercengkrama sebelum tewas ya, aku yakin nanti juga harimau ya akan tau siapa kamu, apalagi dia tau jika kanannya adalah makanan mahal." Sinta tersenyum.
Irene mencoba membuka pintu itu namun ia tak berhasil.
"Tolong buka pintu ini, aku gak mau mati, lebih baik aku di kurung di kamar daripada di sini!" Irene menatap Sinta penuh Mohon.
"Sinta, ayo kita kembali, aku sudah lelah!* Ujar Niken sambil membalikan tubuhnya.
Sontak saja Sinta langsung berjalan cepat kearah Niken dan mengikuti langsung Niken
Setiap langkah yang di lakukan oleha Niken dan Sinta, di situ juga teriakan iren menggelegar.