Ini lebih cepat dari dugaanku, seminggu lagi sudah masalah hpl. Semakin membesar perutku makin malas aku berdiri, tapi Joo yang sudah mendapatkan petuah dari Raisa saat aku check-up mulai bawel. Aku ingin menangis saja rasanya, dia menjagaku setiap saat dan tak pernah mengeluh saat kemauanku sama sekali tidak bisa diterima akal normal.
Rasanya ini tak pantas untuk dibahas, ya? Tapi bagiku yang merupakan seorang istri tak sempurna yang begitu mencintai suaminya ini jelas bukan hal biasa. Bibirku memang manyun tapi hatiku berdayun.
Tidur dalam pelukannya, mendapatkan usapan di perut saat aku merasa gelisah karena mimpi buruk dan kami sering melakukannya juga. Bahkan aku juga terbangun dengan ucapan 'selamat pagi, By. Bangun ya waktunya subuh' darinya. Ah sial, aku makin serakah gara-gara ulahnya.