Juno memarkirkan motornya dengan asal di halaman. Hari ini sangat melelahkan, Pak Susilo, si guru BK yang terkenal killer itu mengurungnya seharian penuh di ruangannya.
Apa salahnya jika dia tidak punya mimpi? Dirinya terlahir dengan sendok perak di mulutnya, yang itu berarti, walaupun dia tidak melakukan apa pun, dia akan baik baik saja. Bahkan anak cucunya nanti juga akan baik baik saja dan berlimpahkan harta. Tidak ada yang perlu dipikirkan bukan? Tapi si guru killer itu tetap saja bersikeras memintanya memikirkan masa depan, impiannya.
Itu menyebalkan.
Tunggu ...
Pintu rumahnya terbuka lebar, ini sangat jarang sekali terjadi, pintu itu selalu tertutup kecuali jika ibunya sedang merawat bunganya di taman.
Di langkahkan kakinya gontai memasuki rumahnya, tapi, tiba tiba langkahnya terhenti saat di dengarnya suara tawa dua perempuan yang menggelegar memenuhi seisi rumah.
Ibunya tertawa?