Aku buru-buru menyeret Bambang untuk mengantarku pulang karena aku tidak ingin bertemu dengan si Justin menyebalkan itu.
Beruntung Bambang mau saja mengantarku, setelah itu ia berencana untuk kembali ke markas Roulette.
Di luar dugaan, Ibu sudah menungguku di rumah. Padahal ia mengatakan akan kembali sekitar dua atau tiga hari lagi, siapa sangka Ibu sudah pulang.
"Kamu tuh dari mana aja sih Mel, itu telepon Ibu juga nggak diangkat?!" Celetuk Ibu begitu aku menghampirinya.
"Mungkin tadi waktu Mel perjalanan pulang Bu, Mel habis dari markas Roulette sama Bambang!"
Ibu lalu mengangguk pelan.
Aku langsung memeluk lengan ibu dan mengajak Ibu ke ruang tengah. Kami pun duduk di sofa.
"Ibu kangen nggak sama Mel?"
"Ya kalau nggak kangen, Ibu enggak kan pulang dong, kamu nih gimana sih? Ini Ibu pulang cepet juga karena kamu! Itu juga bibi bilang kamu tuh belakangan ini sering banget keluar malam hayo kamu ngapain aja?!"