Unduh Aplikasi
92% Aku Mati Dan Bereinkarnasi Ke Dalam Dunia Game / Chapter 23: Terbangun Di Dunia Yang Penuh Mimpi

Bab 23: Terbangun Di Dunia Yang Penuh Mimpi

"Bertarunglah semuanya, kita akan menyelamatkan Rui!" teriakku dengan menyemangati mereka

"Bertarung!"

"Wah wah, ada penyusup ni..." tiba tiba suara gadis terdengar di belakangku, aku pun langsung menoleh ke belakang dengan cepat

"Kau!" aku pun tahu siapa dia, ya dia adalah Ifrit yang menjadi biang kerok perang yang akan datang

"Bagaimana bisa?" tanya Penyihir Perak dengan ketakutan,aku pun berlari ke depan Penyihir Perak(Nobara)

"Tetaplah di belakangku"

"Baik" jawab dia dengan ketakutan

"Tenanglah, aku sudah berjanji untuk melindungimu"

"Benarkah?" tiba tiba Ifrit mengambil Penyihir Perak dari belakangku

"Nobara!"

"Ara, jadi namanya Nobara?"

"Mia, gunakan Fire Ball mu!"

"Jika kamu menggunakanya, aku akan membunuh, siapa tadi namanya, Nobara ya? gahihihihi" ucap dia dengan nada licik

"Tch, sial, bagaimana ini?"

"Aku ada 2 pilihan, bawa pasukanmu mundur dan Nobara selamat, atau tetap maju dan Nobara mati?" aku pun semakin ragu untuk menjawab itu, tiba tiba banyak pasukan aliansiku yang datang ke kapalku dan menodongkan pedangnya

"Lepaskan Nobara!" teriak komandan perang kami dengan ber ayun menggunakan tali tambang, dia pun langsung menendang Ifrit, Ifrit pun terpental

"Wah wah, kalian, berani beraninya" ucap dia dengan memegang matanya yang di tendang

"Nobara kabur!"

"Tidak akan bisa!" Ifrit itu mengeluarkan portal di depan Nobara saat Nobara akan lari ke arahku, Nobara pun terseret portal itu, dan aku sempat menggapai tanganya

"Semuanya! bantu aku menariknya"

"Tidak akan bis-" tiba tiba Mia menyerang Ifrit dengan tombak airnya dan Ifrit itu terkena tepat di dadanya

"Jika kau mau melawan Kokonoi, lawan dulu aku" ucap Mia dengan mengangkat tombak airnya,keadaan pun semakin meneggangkan bahkan aku tak sadar bahwa kapalku sudah di amankan oleh pasukan aliansi lainya(mengepung Ifrit) para prajurit pun membantuku menarik Nobara dari portal kecil itu

"Wah wah, aku dikepung nich, aku takuut, baiklah" tiba tiba awan yang tadinya terang menjadi gelap, dan muncul hujan

"Nah, waktunya kita mulai pertunjukanya, Datanglah kau Gabriel" tiba tiba aku melihat semacam malaikat di belakangnya dengan membawa Trisula dan di Trisula itu terdapat tulisan, Malaikat itu pun menghujani ku dengan panah

"Metatrona Shield!"aku dengan reflek langsung melindungi Nobara dan pasukan yang ada di belakangku, tiba tiba Ifrit itu menghilang entah kemana

"Aah" aku melihat Mia yang menjerit kesakitan

"Mia!"

"Gahihihihi, Kokonoi, kamu terlalu buru buru dalam memilih keputusan"

"Bukan aku yang memilih, t-tunggu dimana komandan perang?" tiba tiba Ifrit itu langsung terkrjut melihat Komandan Perang kami sudah berhasil sampai di titik butanya

"Matilah kau, iblis!" dia pun menusuk Ifrit tepat di dada sebelah kirinya, Ifrit itu pun tumbang dan tak sadarkan diri

"Sebaiknya dia sudah mati saat ini"

"Komandan Perang, kenapa kamu harus menendangnya tadi?" tanyaku dengan menghampirinya

"Bukanya itu tindakan yang berbahaya?!" teriakku didepan wajahnya dengan memegang kerah bajunya

"Ini demi menyelamatkan Nobara"

"Aku tau, ah! terserah lah, yang terpenting, kita harus menyegel Ifrit ini"

"Guru~" ucap Rui dengan menggigil di penjara bawah tanah

"Aku, sangat takut~"

"Oi bocah, jangan merengek terus!" teriak penjaga penjara disitu dengan melemparnya batu yang panas dan mengenai pipinya

"Aduh~" Rui pun kesakitan dan semakin merengek

"Oi bocah, bukanya aku sudah bilang padamu" ucap penjaga penjara dengan membuka kunci penjaranya dan langsung menghampiri Rui

"Kubilang Diaammm!!" dia pun memukul wajah Rui dan melemparnya ke tembok dan mencambuk kaki Rui, Rui pun hanya bisa menangis, dia dicambuk hingga 10 kali, dan penjaga penjara itu akan menendang perut Rui

"Oi, bukanya memperlakukan tahanan perempuan seperti itu tidak baik?" tanya seseorang dari belakang

"Kau hanya tidak tau!" Perut Rui pun ditendang dengan sangat keras, Rui pun tak sadarkan diri

"Hadeehh, kamu ini gapunya jiwa kemanusiaan ya?" ucapnya dengan mengeluh

"Apa yang kau tau tentangku?!" teriak penjaga penjara itu dengan membentaknya

"Aku ingin itu.. aku ingin Kokonoi bertarung denganku, dan aku akan mengalahkanya, dan dapat menikmati hasil kemenanganku, karena dia sudah dipusatkan menjadi musuh dunia saat ini"

"Ayo kita buang tubuh Ifrit ke laut" ucap Komandan Perang dengan mengambil pedangnya yang tertusuk dari tubuh Ifrit, aku pun menghampiri Mia dan berniat menyembuhkan lukanya, namun pada saat aku akan menyembuhkan lukanya, kapal kami bergetar, tiba tiba diatas kapal kami ada portal yang sangat besar

"Tch apa lagi ini?!" teriakku dengan sangat kesal

"Nobara!" aku pun kebingungan akan menyelamatkan siapa, tiba tiba Shuna datang dari kamarnya

"Loh, kakimu udah sembuh?" tanyaku dengan tersenyum pada Shuna

"Dengan Metatronmu, aku bisa sembuh, kamu bantulah Nobara, aku akan membantu Mia"

"Baik" aku pum berlari menuju arah Nobara

"Nobara!"

"Guru~" "kamu berjanji akan selalu bersamaku kan?, janji kan?"

"Kenapa menanyakan hal itu! ini situasi darurat!"

"Tolong katakan saja~"

"Ya! aku akan selalu bersamamu dan menjagamu, maka dari itulah, pegang tanganku" aku pun mengulurkan tanganku, dan portal itu semakin kuat menyerapnya

"Gahihihi" tiba tiba aku melihat Ifrit terbang dengan cepat dan membawa Nobara ke portal itu bersamanya

"Nobara!!" aku pun berteriak dan segera menyusulnya

"Kokonoi!" teriak Shuna dan Komandan Perang secara bersamaan mengkhawatirkanku

Aku pun terjatuh di suatu dunia yang seperti neraka, banyak tengkorak tergantung, daging manusia yang berceceran, lidah manusia yang menggeliat, dan api yang membara

"T-tempat apa ini?" aku pun kebingungan tentang dunia ini

"Wah wah, ini adalah duniaku, aku hidup disini"

"Dimana Nobara!" teriakku dengan kesal

"Guru~" tiba tiba Nobara langsung disekap dan dijadikan sandera

"Lepaskan dia!"

"Jika aku melepaskannya apa untungnya bagiku, manusia adalah makhluk yang menjijihkan, dia bahkan rela menyakiti temannya sendiri bahkan dia menyakiti lawan jenisnya yang menyukainya! manusia, hanya lah tempat dosa!" mendengar ucapan Ifrit pun membuatku menyadari sesuatu

"Kau, masuk ke dunia ini sejak kapan? apa yang terjadi di masa lalumu?" tanyaku dengan santai, dia pun terkejut mendengar ucapanku

"Aku, aku juga mengalami hal yang sama denganmu, aku, aku ditolak secara perlahan oleh teman perempuanku, dia berkata kepadaku, bahwa dia tidak ingin memiliki pacar, namun.. saat aku kerumahnya, aku melihat dia mencium seorang pria seumuran denganya, karena itulah, aku berusaha membenci perempuan itu, aku akan membenci, agar aku tidak tersakiti, begitu juga denganmu Ifrit, tidak Misami Mei, aku memberimu nama saat di perjalanan, bagus kan..?"

"Tidak, tidak! tidak! tidak!"

"Kau tidak mengerti, Kokonoi! aku, aku dibunuh oleh orang yang aku anggap istimewa!" setelah dia mengatakan itu, aku pun dapat menyimpulkan sesuatu, ya, Ifrit adalah manusia yang disakiti manusia lain dan menuju dunia ini,aku pun berjalan menuju Ifrit

"Ifrit, aku menamaimu Misami Mei, janganlah jatuh dalam keputus asaan, ada aku disini, aku, aku akan selalu menjagamu" aku pun memeluk Ifrit dan otomatis Nobara juga kupeluk, karena dia sedang disekap di depan tubuh Ifrit

"Kokonoi-"

"Menangislah, terkadang menangis bisa membuatmu menjadi lega" tak lama pun Ifrit menangis, aku menaruh Nobara di lantai dan langsung mendekati Ifrit kembali

"Kokonoi~ apa kata katamu itu benar? kamu akan selalu berada disisiku?" tanyanya dengan terisak-isak

"Iya, aku akan selalu bersamamu"

"Ternyata, Itsuka Kokonoi tidak buruk seperti yang dinyatakan Rumor itu" aku pun terkejut dia mengatakan itu

"Rumor? Rumor apa?! oi!"

"Kamu tidak tau? Rumor bahwa kamu ingin menggunakan kekuatan gadis legenda, dan juga bahwa kamu telah menyiksa anak anak di kerajaanmu, bahkan kamu sampai memperkosa malaikat itu dan juga kamu memiliki jiwa yang sadis, begitulah rumornya, kira kira"

"Apa?! darimana rumor itu berasal?"

"Aku tidak tau, yang pasti, kita harus memperbaiki namamu" tiba tiba Nobara terbangun dari pingsannya

"Guru~" "Huueeeh, guru seorang buaya!"

"Bukan"

"Gahihihihi" Ifrit pun tertawa kecil mendengarnya

"Itu buktinya tadi!"

"Bukan, aku hanya sedang memberinya arahan hidup"

"Bohong... "

"Yasudah kalo kamu gapercaya, Hmph" aku pun bepura pura cemberut padanya

"Hueeh, guru cemberut"

"Terserah lah"

"Kokonoi, aku-aku mau nanya, siapa namaku tadi?" ucapnya dengan malu malu

"Namamu, Misami Mei" ucapku dengan tersenyum padanya, wajah dia pun memerah

"Kenapa, Mei?"

"Tidak apa apa, ak-aku" "Aku suka nama itu" ucapnya dengan suara yang kecil, aku pun dapat mendengar suara itu, aku tertawa melihat tingkah Mei, Mei pun tidaj tau aku menertawakan apa

"Kenapa kamu tertawa? ak-aku tidak mengerti!"

"Bukan apa apa, sikapmu tadi sangat menggemaskan" ucapku dengan berdiri membelakangi Mei

"B-bodoh!"

"Aku tidak bodoh, kamulah yang bodoh"

"Aku?! aku lebih pintar darimu!"

"Lalu? coba buktikan" ucapku dengan meledek Mei

"Aku-" tiba tiba aku mendengar suara Mei yang sedang kesakitan, aku pun langsung menoleh ke arahnya, dan benar, Ksatria pedang menusuk Mei dari belakang

"Terima kasih atas usahamu, Kokonoi" ucap Ksatria pedang itu dengan melirik ke arahku

"Usahaku?"

"Ya, usaha untuk menyelamatkan Ifrit"

"Kenapa kau menusuknya?!bukanya dia adalah temanmu!"

"Benar, aku memanggilnya ke Amenasia bertujuan untuk membawa Rui dan dirimu" "Sekarang menyerahlah!"

"Tidak! aku-aku pasti akan menyelamatkan Rui, aku sudah berjanji!"

"Wah, dia padahal sudah di siksa oleh penjaga penjara lhoo, aku dengar itu dari rekanku"

"Apa?! apa katamu? seseorang menyakiti muridku?!" aku pun semakin kesal dengan Amenasia

"Iya, muridmu yang berharga itu hanya bisa menangis karena di cambuk dan di pukul" aku pun menjadi sangat kesal dan mengeluarkan energi negatif dari Metatrom

"Apa? Rui disiksa?" tiba tiba Nobara terbangun dan posisinya ada di belakang Ksatria pedang

"Nobara!"

"Apakah benar Rui disiksa?"

"Iya benar, apakah kamu temanya?" tanya Ksatria itu dengan percaya diri, tiba tiba Nobara langsung menyerang Ksatria pedang itu dengan pisau lipat nya, dan dengan mudah Ksatria itu menangkis seranganya, dia pun langsung berniat menyerang balik dengan pedang nya, namun aku berhasil menjauhkan Nobara dari tebasannya

"Jangan bertindak ceroboh!"

"Tapi! dia telah menyiksa Rui! aku tidak bisa memaafkanya!"

"Jangan ceroboh kubilang, kamu lemah, kamu cuma bisa bertindak tanpa berpikir"

"Aku!" tiba tiba Ksatria itu menyerang kami dengan bola api yang besar, aku dan Nobara pun terpental karena serangan itu, namun aku berusaha agar tidak terjatuh

"Tch" aku pun berdiri dan berniat melawanya

"Siapa namamu?" tanyaku dengan menunjuk Ksatria itu

"Namaku.. Minami Sawa, kamu bisa memanggilku Sawa, emang apa pentingnya nama dalam perang?"

"Tidak, aku menanyakan namamu karena jika batu nisanmu polos nanti akan jelek"

"Kamu percaya diri juga"

"Nah waktunya kita memulai pertarungan kita" ucapnya dengan mengacungkan pedangnya


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C23
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk