Ponsel yang ada ditangannya terus bergetar sementara Silvi hanya melihat saja layarnya yang tertera nama Bayu. "Kenapa aku jadi gugup? Silvi tenang, kamu mau bertemu dengan orang bukan mau divonis hukuman mati," gumam Silvi mengelus dadanya yang berdetak kencang.
"Halo," kata Silvi.
"Aku di depan rumahmu. Sedang apa kamu? Kenapa lama sekali mengangkat ponselnya? Aku sampai jamuran tunggu telepon di angkat!" jawab Bayu langsung mengomel begitu teleponnya diangkat.
"Aku sedang di kamar. Tunggu sebentar, aku mau ke luar." Silvi langsung menutup teleponnya, bercermin kembali sebelum ke luar untuk menemui Bayu.
Silvi dengan langkah terburu buru dan jantung yang berdetak kencang segera ke luar dari kamar. Dilihatnya dari balik gorden ke arah halaman rumah.
"Sepertinya itu mobil Bayu. Kenapa aku jadi gugup begini?" Silvi mencoba menenangkan dirinya sendiri agar tidak gugup, menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan.
Jangan lupa tinggalkan komentar atau vote di setiap chapter.
Terima kasih :-)