*Bom!*
Sebuah ledakan asap keras dan besar terlihat tidak jauh dari dinding desa di mana Emera sedang mengawasi area luar. Setelah kepulangan asap putih menghilang, terlihat sebuah ular raksasa muncul dari dalam asap.
Ular tersebut memiliki ukuran yang sangat besar. Dia mempunyai tiga yang bercabang pada satu tubuhnya. Ukurannya yang besar, sudah pasti akan membuat sebuah keuntungan padanya untuk membuat banyak kerusakan pada desa Konoha. Makhluk ini juga merupakan salah satu ancaman selain Ichibi milik Gaara.
"Apa! Apa yang terjadi?" tanya salah satu ninja yang mengawasi area luar di pos.
"Hmm, jadi sudah dimulai, ya?" Emera mulai berdiri dari posisi duduk bersilanya dengan membawa golok miliknya di tangan kanan.
Dia telah menunggu serangan ini sejak tadi dan sudah lama bersiaga dan ini tujuan utamanya ia tidak menonton ujian Chuunin dan memutuskan menghabiskan waktunya penuh kebosanan di dekat tempat ini.
"Apa kamu tahu, Gadis Kecil?" tanya ninja itu.
"Ya, aku sudah mengetahui ini dan mendapatkan informasi tentang penyerangan desa Sunagakure sejak beberapa hari yang lalu, oleh karena itu aku tidak pergi menonton ujian Chuunin dan memilih diam di tempat ini," kata Emera tanpa mengarahkan wajahnya pada ninja di belakangnya.
"Jika kau tahu, kenapa kamu tidak mengatakannya pada kami sejak dulu!" teriak ninja itu kesal.
Memang, sih, sekarang ini menjadi ancaman besar karena Konoha sama sekali tidak memiliki persiapan dalam menghadapi Sunagakure. Jika saja Emera memberikan informasi ini sejak awal, ninja Konoha bisa bersiap-siap dengan menaruh ninja mereka di beberapa tempat tertentu sehingga tidak banyak kerusakan pada desa Konoha.
Saat ini, kebanyakan ninja tidak bertugas dan mayoritas dari ninja yang ada berada di arena untuk menonton ujian Chuunin. Ini menjadi kondisi yang krusial bagi Konoha karena kebanyakan personil mereka tidak siaga dan tidak siap menghadapi pertarungan yang akan datang.
Saking tidak siapnya, sekarang hanya ada 2 ninja Konoha di tempat Emera sekarang. Ini tentunya jauh sangat kurang untuk bisa mengatasi gempuran musuh.
"Apa menurutmu ada yang mempercayainya jika seorang gadis kecil entah dari mana mengatakan rekan dari Konoha akan mengkhianati desa ini dan menyerang saat ujian Chuunin sedang berlangsung? Sudah, tidak ada gunanya memikirkan tentang masa lalu, lebih baik kita mulai mengurusi masalah yang ada di depan kita," alasan Emera.
*Sis!* *Sis!* *Sis!*
Ketika mereka asyik bercakap-cakap, beberapa ninja Sunagakure datang ke arah tembok mereka berjaga. Jumlah mereka hanya satu digit, tapi mereka tetaplah ninja profesional dan tidak bisa diremehkan begitu saja.
"Dengar, kita abaikan dulu ular besar itu karena tidak mungkin mengatasinya saat ini. Lebih baik kita bertiga fokus mengurangi jumlah ninja musuh yang datang mendekat. Aku mungkin bukan siapa-siapa di desa ini, tapi lebih baik kalian menuruti perkataanku," ucap Emera memberikan perintah.
Lebih tepatnya, yang dikatakan Emera merupakan anjuran atau rekomendasi terhadap tindakan terbaik apa yang harus diambil. Bagaimanapun, pangkat Emera jauh lebih rendah dari pada kedua ninja yang ada di sana. Ia sama sekali tidak memiliki otoritas untuk memberikan perintah.
"Um!" Kedua ninja itu mengangguk.
Meraka berdua langsung percaya dan menuruti kata-kata Emera. Bahkan bila Emera bukan siapa-siapa di desa ini, tapi keduanya telah mempertimbangkan untuk mengikuti Emera yang telah menduga tentang kedatangan serangan Sunagakure. Dari sini kedua ninja itu menyadari, Emera bukan orang biasa dan memiliki beberapa rahasia.
*Sis!* *Sis!* *Tap!*
Sementara kedua ninja melesat menggunakan Shunshin no Jutsu mereka, Emera hanya melompat ditemani golok di tangan kanannya. Sekalipun Emera memiliki mental kuat sebagai Cursed Children, bukan berarti dia bisa menggunakan semua Jutsu dengan sekali lihat. Dia bisa mempercepat dirinya seperti Shunshin, tapi itu tetap saja tidak sempurna.
*Clank!*
Emera melakukan adu senjata di udara melawan salah satu ninja Sunagakure. Golok besar Emera beradu intensif dengan kunai ninja tersebut.
Ini merupakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi pihak Emera, bagaimanapun mereka hanya bertiga sedangkan musuh mereka sekitar 8-9 orang.
*Zink!*
Emera mengubah matanya menjadi merah, tanda bila dia merupakan seorang Cursed Children. Ketika matanya aktif seperti ini, kekuatannya sedikit meningkat beberapa persen walau tidak terlalu berguna. Yah, ini lebih baik dari pada tidak sama sekali, 'kan? Siapa tahu ini bisa membuat musuh terkejut.
"Ma-Mata apa itu!" teriak ninja tersebut saat merasa terkejut.
'Anjay, apa Doujutsu memang selangka ini? Padahal masih ada Sharingan dan Byakugan. Satu tambahan seharusnya tidak terlalu berpengaruh, 'kan?' batin Emera merasa heran pada reaksi ninja itu.
*Whirl!*
Sementara tangan kanan Emera beradu dengan kunai ninja Sunagakure, Emera menciptakan sebuah Rasengan tidak sempurna di tangan kirinya dari elemen api.
*Bom!*
Ketika Rasengan itu mengenaiku ninja Sunagakure, Rasengan meledak dengan kobaran api dan menjatuhkan ninja tersebut.
"Heh, jangan mudah terkejut, ninja incompetent!" teriak Emera melihat ninja yang jatuh itu.
'Untung saja Pria tua itu menunjukkan Rasengan padaku. Dia cukup pelit karena belum mengajarkan ini pada Naruto, yang penting aku mendapatkan Jutsu rank tinggi walau masih belum sempurna. Sayang sekali, aku pikir aku bisa menggunakan Kagebunshin seperti Naruto. Di saat-saat seperti ini, Kagebunshin akan sangat berguna, kau tahu?'
*Sis!*
Sementara perhatian Emera teralihkan pada ninja yang jatuh, seorang ninja Sunagakure menyelinap ke belakang Emera dan mengarahkan kunainya pada leher Emera.
*Stab!* *Stab!* *Stab!*
Beberapa shuriken menusuk tubuh ninja itu dan menjatuhkannya sebelum dia berhasil menyerang melukai Emera.
Emera melihat pada salah satu ninja Konoha yang bersamanya dan mengatakan, "Thank you!" Sambil mengacungkan jempolnya.
"Tidak masalah," jawab ninja itu sebelum kembali pada ninja Sunagakure di depannya.
*Blam!*
Ketika Emera lengah lagi, ular raksasa tersebut memukul tubuh Emera sampai dia terpental jauh ke tanah.
*Bom!*
Ledakan diserang debu-debu yang naik terjadi ketika tubuh Emera menabrak tanah dan membentuk kawah yang lumayan besar.
'Ah, aku lengah. Aku tidak menyangka jika aku akan masuk ke dalam lubang yang sama hanya dalam waktu sepersekian detik sebelum kembali terjatuh. Untung saja aku memperkuat seluruh tubuhku menggunakan chakra sebelum pertarungan, jika tidak, aku rasa akan sangat menyakitkan untuk jatuh dan membentuk kawah sebesar ini.'
Emera menatap datar ke langit yang ditutupi debu. Dia masih malas untuk kembali masuk ke dalam medan pertarungan dan memilih untuk merenungkan apa yang baru saja dia lakukan. Dia kurang peduli dengan kedua ninja Konoha itu karena mereka tidak memiliki hubungan dan Emera tahu jika 98% keduanya akan mati.
'Pertama aku lengah setelah mendapatkan first blood, lalu kedua aku lengah ketika mengucapkan terima kasih. Apa aku adalah seseorang yang ceroboh, ya?'
'Bahkan jika aku merupakan Cursed Children, lebih baik aku tidak terlalu banyak menerima serangan karena itu menyebalkan, menyakitkan, dan buang-buang tenaga. Begini-begini, kemampuan regenerasi dari virus Gastrea memiliki batasan sehingga lebih baik aku menghindari luka.'