Ruri terbangun dari tidurnya. Cahaya terang menusuk ke dalam matanya. Ternyata itu cahaya lampu yang berada tepat di atasnya. Langit-langit bewarna putih dan semua dinding juga bewarna sama.
"Di mana aku?" gumam Ruri setelah melihat sekitaran.
Perlahan cahaya yang begitu terang tak lagi menyilaukan, sehingga Ruri bisa melihat dengan baik ruangan yang ia tempati.
"Ini, apa aku sudah dibawa kembali ke sini?" gumamnya setelah mengetahui jenis benda yang ada di sana. Yah, ruang ini sama persis dengan ruang operasi yang ada di dalam ingatannya.
Berusaha untuk bangkit, namun tubuhnya terasa lemah. Bahkan pandangannya kerap memudar sehingga Ruri terpaksa memejamkan mata sesaat dan kemudian membukanya kembali. Tetapi cara ini tak berlangsung lama, karena pandangannya kembali memudar dalam beberapa saat.
Suara langkah terdengar. Namun, kali ini suara itu berbeda dari hentakan para perawat. Ruri yang merasa cemas pun kembali memejamkan mata. Ia berakting seakan masih tak sadarkan diri.