"Mah," sapa Febian.
"Silahkan duduk."
Febian pun duduk di hadapan Mamahnya. Febian sudah beberapa bulan ini sangat jarang bertemu dengan Mamah kandungnya sendiri. Mamahnya yang di sibukkan dengan menghambur-hamburkan uang dan Febian gang di sibukkan dengan pekerjaannya membuat mereka berdua jarang bertemu. Hingga akhirnya pertemuannya kali ini mampu membuat Febian dan Mamahnya sama-sama merasa canggung. Keduanya hanya memainkan handphonenya masing-masing. Padahal di hadapannya itu adalah seorang Mamah dan anaknya sendiri.
"Jadi kamu mau bicarakan apa sama Mamah? Tadi katanya ada hal penting yang mau kamu bicarakan sama Mamah."
Hingga akhirnya Mamahnya lah yang memulai pembicaraan di antara dirinya dan Febian. Febian pun memberhentikan bermain handphonenya dan mulai berbicara dengan Mamahnya.
"Mamah sampai kapan mau seperti ini sama Papah? Kalo Mamah sama Papah emang udah ga bisa bersama lagi, yaudah pisah aja lagi."