"Kak …" Indri mengangkat tangannya untuk mengelus perutnya yang masih belum membesar. "Aku sedang hamil."
Indri memancarkan aura keibuannya. Senyum di wajahnya terlihat cerah, seperti seorang wanita hamil biasa yang sedang menantikan kehidupan baru dari dirinya.
Namun, Ella masih bisa melihat kilau kesuksesan yang terpancar di matanya, seolah mengatakan bahwa rencananya itu berhasil.
Ella tidak mengatakan apa pun. Ia yakin Liam tidak akan berbohong padanya, tetapi mengapa Indri bisa hamil?
Ella sendiri sudah berulang kali bercinta dengan Christian. Hampir setiap kali selesai bercinta, tubuhnya dipenuhi dengan bekas ciuman yang Christian tinggalkan di sekujur tubuhnya.
Sementara itu, bekas merah yang ada di tubuh Indri saat itu tidak berada di tempat yang tepat atau arah yang tepat. Sekali lihat saja, Ella tahu bahwa bekas bercinta itu berbeda dibandingkan yang biasa Christian berikan padanya.
Ella tahu bahwa Indri sengaja mencubit dirinya sendiri untuk mengelabui semua orang.