"Awas, serangan area supernya keluar!" Teriak Black sigap.
Sontak, aku dan beberapa Knight lain yang di tim B maju bertahan, bersamaan dengan mundurnya para Knight di tim A. Ketegangannya terasa sampai di dunia nyata, ku gertakan gigiku rapat sambil menekan tombol skill gila-gilaan.
"GROAARRRRR!!!!"
Bos monster berbentuk Dinosaurus raksasa itu berteriak nyaring, sulur-sulur tumbuhan merambat yang melingkupi tubuhnya kini terlihat semakin membesar, kemudian mengamuk ke segala arah. Bersamaan dengan itu, sang bos maju menyerang ke arah kami membabi buta!
Para Knight level 90 di tim B pun merapal Chain Defense, kami yang lain pun tidak kalah sigap merapal semua mantra pertahanan yang dimiliki. Tak perlu waktu lama, bos pun menghantam tepat di tengah-tengah kami. Salah satu Knight level 90 di tim B, Djoko, maju dan menerima langsung hantaman dari bos monster. Sementara sulur di tubuhnya mengamuk, kamipun bergerak mengepung sang bos dalam formasi pertahanan.
Tentu, mereka yang paling dekat dengan bos menerima kerusakan paling besar, namun dengan mengepungnya, kerusakan bisa di bagi ke setiap Knight. Walaupun begitu Djoko yang menerima serangan langsung hanya mampu bertahan empat detik sebelum roboh, yang posisinya langsung di tutupi dengan sigap oleh B490N9, juga Knight level 90. B490N9 sedikit lebih kuat dari Djoko, pun begitu dia hanya mampu menahan serangan itu enam detik saja.
"Bertahanlah 30 detik saja, serangan itu hanya berlangsung 30 detik saja! Jangan menyerah!" Seru DeviL menyemangati.
Kini giliran Knight terkuat di tim B yang maju, AzraeL, Knight level 91. Walaupun tak di dukung perlengkapan dewan dan aura dewan, AzraeL sedikit lebih kuat daripada Black, dewan pertahanan kami. Secara teknis, dia Knight terkuat di guild saat ini.
KRAKKOMMM!!!
Sekitar 15 detik setelah serangan pertama, serangan bos kini menjadi lebih kuat. Aliran listrik kuning kini menyelimuti tubuhnya, kerusakan dari serangannya pun kini membesar. Para Knight yang mengepungnya kini mulai berjatuhan, mulai dari barisan terdepan. Aku yang berada di barisan paling belakang cukup beruntung, namun tak perlu waktu lama bagiku untuk roboh. AzraeL yang tangguh pun hanya mampu bertahan sepuluh detik, sebelum akhirnya roboh. Begitu AzraeL roboh, bos monster pun menyerang para Knight yang tersisa satu persatu, semuanya roboh hanya dalam satu serangan.
Satu menit kemudian, akupun bangkit di area awal raid. Para Knight yang bangkit terlebih dahulu sudah bergegas kembali ke area bos. Kami yang bangkit pada waktu hampir bersamaan pun segera bergerak secepat yang kami bisa.
Empat menit pun berlalu, kami pun akhirnya tiba di area bos. Pemandangan di sana cukup membuat bergidik, barisan pertahanan yang belum lengkap menjadi bulan-bulanan sang bos monster.
"Semua Knight yang baru datang buruan masuk!" Perintah Black.
"Gila, masih delapan serangan super lagi ya?" Kata salah satu Knight, segera setelah kami masuk barisan.
"Ayo ayo ayo, kita udah dapat feel sama timingnya nih. Bertahan delapan kali serangan area super lagi kita bisa menang!" Seru Daedalus memberi semangat.
Delapan serangan lagi, delapan! Kalau kami berhasil, secara tidak resmi kami adalah guild terkuat ke empat di game ini. Siapa sangka guild santai seperti Protector bisa sejauh ini.
Semangat para anggota guild pun terbakar hebat, apalagi dengan adanya gosip bonus satu juta rupiah bagi MPV di raid ini. Entah benar atau ngga, tapi yang pasti, kalau kita bisa menang, bonus experience bakal banyak banget, bahkan bisa naikin level mereka yang masih di bawah 80.
Pertempuran pun berlangsung alot, kami para Knight pun hilir mudik setiap bos mengeluarkan serangan area super. Untungnya perjuangan kami tidak sia-sia, sekitar satu jam setelah kami memasuki area bos, Dinosaurus raksasa itupun akhirnya roboh!
Perlu di ingat, ratusan anggota Protector menghujaninya dengan serangan terus menerus, hanya saat dia mengeluarkan serangan area supernya serangan itu berhenti sejenak. Bisa di bayangkan kan betapa kuatnya bos itu? Orang-orang yang punya "real life" bakalan kesusahan sih kalau mau serius di game ini.
[Guild Protector menyelesaikan Raid Guild Hutan Larangan]
[MVP : AzraeL]
Pengumuman global itu cukup menyita perhatian di Immortal War. Chat world pun di penuhi orang-orang yang bergosip ria soal kemenangan guild kami kali ini…
"Wah beneran? Protector menggila nih!"
"Ini serius, guild paling santai di Immortal War itu?"
"Asik asik joz!"
"Jual Vocer 100K @2 juta Zigel, minat WM!"
"Sadis, empat besar guild terkuat nih?"
"Wkwkwkwwk, pastinya Guild Battle nanti bakalan seru nih!"
Wah, seumur-umur main game ini, baru kali ini berasa jadi seleb. Para anggota Protector tiba-tiba di wawancarai semua pemain, bahkan banyak yang ingin bergabung dengan guild kami. Hmmm, jadi ini ya rencana pak ketua?
"Kita berhasil buktiin sekuat apa Protector, ngerekrut orang baru bakalan sedikit lebih mudah sih sekarang." Gumam B4C0T.
"Wah, ini ya rasanya main di guild serius?" Sambung Kiba.
"Eh btw busway itu beneran MVP dapat 1 jeti?" Tanya Knievel.
"Beneran juga lu gak dapat apa-apa pel…" Balasku.
"Ok, makasih partisipasinya semua. Kalau gini, ada kemungkinan kita bisa menang di Guild Battle tar. Kalian pasti udah dengar gosipnya kan? Bonus buat MVP? Yep, itu beneran. Azrael, lu emang pantas sih dapat gelar itu. Lu salah satu pilar pertahan terkuat kita di mari, tar PM aja nomor rekening lu, bakal gue transfer secepatnya." Kata DeviL.
"Makasih pak ketu, tapi ini kemenangan kita bersama. Kalau semua di sini pada gak kompak, kita gak akan menang. Hadiahnya di bagi-bagi aja ama anggota yang lain, dalam bentuk voucher kek apa gitu, lagian duit gue udah banyak pak ketu!" Balas AzraeL.
"Anjir, hidup sultan Azrael!" Seru anggota yang lain.
"Wkwkwkwkw, ya udah kalau gitu, tar hadiahnya kita bagi ke anak-anak yang lain. Oke semua, gue tahu tangan kalian udah pada pegel, jadi habis ini istirahat aja. Yang pasti siapin karakter kalian, jangan pelit beli barang mahal, pokoknya jadiin karakter kalian sebisa-bisanya buat Guild Battle tar. Gue cabut dulu, happy weekend semua!" Kata DeviL seraya log out dari game.
"Udah kelar ya, kita mau ngapain sekarang?" Tanyaku.
"Cabut, mau kelon gue!" Kata Knievel.
"Gue juga duluan ya, bye." Sambung Kiba.
"Gue ada urusan bentar ama temen di mari, beberapa mungkin mau gabung ke guild kita. Mungkin bakalan lama sih, kalian duluan aja." Kata B4C0T seraya bergerak pergi.
"Wah pada bubar ya, Kur, gue cabut juga nih kayaknya, jari-jari udah pada lemes hehehe…" Kataku.
"Yah, terus aku ngapain dong sendirian di sini?"
"Itu main sama anggota guild yang lain, kan ada banyak."
"Tapi kan akrabnya sama kalian…"
"Wkwkwkwk, ya udah, cabut aja. Lagian jari lu emang belum keriting mencetin keyboard gila-gilaan dari tadi?"
"Huh, ya udah deh. Aku juga cabut kalo gitu. Bye yam!"
"Bye kur!"
~ ~ ~
Dokter itu benar-benar gila sih, tadi pagi dia juga datang. Udah beberapa hari ini dia datang tanpa jeda ke rumahku, sebenarnya berapa banyak sih itu dokter di bayar sama keluargaku? Untung aku masih bisa tahan, tak sepatah katapun kukeluarkan.
Sambil berbaring santai di kasurku, aku melihat-lihat artikel di internet. Hikikimori, kata yang kayaknya udah semakin mainstream sekarang. Kata yang mewakili kelakuan banyak kaum muda di Jepang ini kayaknya benar-benar menggambarkan keadaanku sekarang deh. Tidak ada kerjaan, mengandalkan orang tua, mengurung diri di kamar bertahun-tahun, tidak punya kegiatan produktif. Sial, harusnya aku merasa tertampar, tapi entah kenapa aku bahkan marah pun tidak.
Hidup begini emang gak produktif sih, istilahnya beban keluarga, tapi emang pewe, gak muna juga. Sampai kapan aku kek gini ya? Jujur, aku juga mau hidup seperti orang-orang, tapi…
"Kamu itu sampah, sudah gak ada harapan di dunia ini! Kenapa gak mati aja? Daripada jadi beban Keluargamu pasti senang kalau kamu gak ada."
Sial, pikiran itu lagi. Aku gak tahu ini hanya imajinasiku, atau bagian dari alam bawah sadarku. Biasanya aku bisa mengabaikan pikiran negatif itu, tapi semakin hari suara itu semakin keras mengusikku. Beneran, aku bisa gila lama-lama.
Gak, pasti masih ada yang bisa kulakukan. Umurku juga masih belum tua-tua amat, mungkin ambil les, atau lanjut kuliah lagi, atau…
"Percuma, kalau baru mulai sekarang percuma! Les, emang kepake di kerjaan jaman sekarang? Kuliah, gak malu sama bocah-bocah yang baru masuk? Mau langsung kerja, kerjaan apa yang nerima drop out kaya kamu? Mau jadi OB? Jaga minimarket? Gak malu sama teman-teman kamu yang suka hina kamu dulu? Bakalan makin parah hinaan mereka!"
Suara itu lagi, memangnya kenapa? Aku bisa mulai lagi kan? Lagipula aku punya skill gambar, benar, aku bisa menggambar!
"Skill? Yang kaya gitu kamu bilang skill? Gambar pas-pasan gitu, anatomi kacau, warna kacau, kartun lagi. Emang kapan kamu terakhir gambar serius hah? Gambarmu dari SMA sampai sekarang gak ada bedanya, gak ada perkembangannya!"
Sudah, sudah diam!
"Kenapa? Gak terima kenyataan? Kenyataan kalau kamu itu gak lebih dari sampah? Kenyataan kalau sampai sekarang gak ada yang bisa di banggain dari hidup menyedihkanmu ini?"
Diam!
"Kamu beneran mau aku diam? Kamu tahu kan gimana caranya?"
Maksudnya, apa maksud pikiran sialan ini?
"Ayo, apalagi yang kamu takutkan? Gak ada untungnya kamu terus disini. Seengaknya penderitaanmu akan berakhir kan?"
Sial sial sial!
Sial…
Pikiranku benar-benar kacau sekarang, benar-benar kacau…
"To-tolong aku, siapapun tolong aku…" Gumamku lirih…
TOK TOK TOK!
Siapa? Siapa di sana?
"Lih, kamu masih di dalam? Ini aku, Qines."
Qi… nes?
"Bisa bukain pintunya lih?"