Jin menatap Gia dengan sinis, memintanya segera mengucap bela sungkawanya pada Bu Wulan yang masih sesekali nampak lesu. Bu Wulan menonton TV di ruang tengah dengan tatapan mata kosong dan nanar. Gia sebenarnya juga tak ingin tapi karena Jin yang memintanya langsung, dia melakukannya.
"Bu Wulan." Panggil Gia.
Bu Wulan nampak terkejut sebenarnya karena setelah sekian lama sosok Gia mau menyebut namanya. Biasanya dia selalu memanggilnya dan Pak Estu dengan kasar. Gia bergerak duduk di samping Bu Wulan walau masih berjarak.
"Hm saya, saya cuman mau mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Pak Estu. Semoga amal ibadah beliau diterima dan semoga ibu juga Rea diberi ketabahan. Maaf karena terlambat menyampaikan." Ucap Gia menutup pembicaraan.
"Iy-iya Gia. Terima kasih banyak ya." Ucap Bu Wulan yang nampak lagi ingin menahan air mata.
"Udah ma jangan nangis lagi ya." Ucap Jin begitu menyadari mata sang mama sudah mengembun.