Zayn meninggalkan meja dan menyusul Sofi keluar. Dia sama sekali tidak bermaksud untuk menyinggung atau membuat Sofi marah, dia mengatakan itu karena dia benar-benar peduli kepada Sofi.
Sofi berjalan dengan cepat, dia sudah keluar dari halaman restoran dan berjalan di trotoar. Dia bisa merasakan seseorang tengah berjalan di belakangnya.
Zayn mendekati Sofi. Pria itu mencengkram bahu Sofi dari belakang, sehingga membuat Sofi menarik diri agar lepas dari cengkraman tangan Zayn.
"Sofi, maaf jika ucapanku membuatmu marah."
Wanita itu tidak peduli dengan ucapan Zayn, dia terus berjalan sambil menangis. Sofi merasa usahanya selama ini sia-sia untuk meraih hati Zayn. Dia selalu tergoda untuk menyerah, akan tetapi perasaan yang begitu besar kepada Zayn selalu mendorongnya untuk tetap bertahan.
Zayn kembali meraih bahu Sofi, dan memaksanya untuk berhenti.
"Aku mengatakan itu karena aku peduli padamu, Sofi!"
Terima kasih kepada pembaca yang masih setia sampai bab ini. Author sempat pesimis, dengan karya ini. Tapi karena sayang banget sama Rana, Adrian dan Zayn, juga para Readers tentunya, akhirnya sampai juga di bab ini. Meski perlahan pembaca semakin berkurang, aku yakin akan ada satu atau dua yang masih benar-benar setia di sini.
Terima kasih.