"Iya, saat ini dia tengah mengandung," ujar Galih. Mendengar hal itu aku segera menghampiri mereka dan tanpa ragu ku tampar wajah Galih dengan cukup keras.
"DASAR LELAKI SIALAN!" teriakku kepadanya. Tentu apa yang ku lakukan ini membuat Sophie dan teman Galih terkejut. Walau pun ucapan Galih itu tidak ada yang salah, tetapi aku tak bisa menerima semua ucapannya.
"Apa maksudmu?" tanya Galih tak mengerti. Kini ia memegangi pipinya yang sakit.
"Kau tidak perlu berkata seperti itu kepada temanku. Aku tahu selama ini kau mendekati Sophie hanya untuk memanfaatkannya saja dan setelah kau gagal, dengan seenaknya kau berkata seperti itu. Aku tahu kehidupanmu tak sesedih yang kau ceritakan. Aku sudah tahu dari seseorang jika kau hanya seorang pengangguran yang malas mencari pekerjaan. Aku sudah tahu bagaimana sifatmu, Galih. Seseorang telah memberi tahu aku tentang siapa dirimu sebenarnya," kataku dengan penuh keberanian. Rasa kesalku inilah yang membuat aku berani berbicara seperti ini.