"JANGAN ADA YANG MENOLONGNYA! CEPAT KEMBALI BEKERJA KALIAN!" teriak Tuan Sebastiaan dengan sangat keras membuat kami semua takut. Mau tidak mau kami harus bubar dan menjalankan kegiatan kami lagi. Tetapi untukku, tak mungkin aku meninggalkan Sophie yang sudah terkapar tak berdaya. Setelah semua orang meninggalkan halaman belakang, aku menghampiri Sophie dan melihat hidung juga bibirnya berdarah cukup banyak. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, aku tak akan bisa membawanya ke kamar. Dengan sangat terpaksa, aku menunggu hingga ia sadar.