Tak lama kemudian aku merasa ada seseorang yang memelukku dari belakang. Setelah ku lihat, rupanya Holland lah yang memelukku. Aku menggendong tubuh anakku yang terasa berat.
"Apakah kau lelah, Papa?" tanyanya.
"Tentu saja!" jawabku.
"Kalau begitu, segera beristirahatlah," katanya. Aku tersenyum lalu menganggukkan kepala.
"Sudahlah! Turunkan anakmu itu, ia sudah besar dan aku yakin tubuhnya semakin berat," pinta Kathriena. Aku pun menurunkan tubuh Holland dari pangkuan.
"Aku tidak berat, Mama, aku yakin Papa tak akan merasa keberatan jika menggendongku," ujar Holland. Nampaknya ia tak setuju dengan ucapan Kathriena.
"Umurmu akan semakin besar dan berat tubuhmu akan semakin bertambah. Tak mungkin kau terasa ringan selamanya, Anakku yang tampan," balas Kathriena tak mau kalah. Aku hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan istri dan anakku itu.