"Mama!" panggilku. Mama tak mendengar panggilan dariku. Aku kembali memanggil lebih keras, "Mama! AKU DI SINI, MA!"
Percuma, Mama tak merespon. Dia masih menangis. Ada apa ini? Mengapa Mama tak mendengarku? Mengapa aku berada di sini? Tak lama Oma, Marysa dan Arnold datang. Namun di antara mereka ada Opanya Marysa, Tuan Bleecker. Mengapa dia ada di sini? Lalu mengapa dirinya tersenyum seperti itu?
Aku segera menghampiri Marysa yang sebelumnya sempat menjerit. Dia menangis dengan air mata yang turun begitu deras. Begitupun dengan Arnold dan Oma. Mengapa mereka menangis? Padahal aku berada di antara mereka.
Ku lambaikan tanganku di hadapan wajah Marysa dan bertanya, "Mary, ini aku, Holland! Apa kau mendengarku?" Dia hanya diam saja. Aku semakin panik dengan keadaanku yang aneh ini. Aku memanggil Arnold dan Oma. Namun percuma, mereka sama sekali tak membalas ucapanku, bahkan menoleh pun tidak.