Aku terkejut saat Sophieke menekankan dadanya di wajahku. Ia memanduku untuk menciumi gundukan daging miliknya itu. Ia membuka mulutku dengan tangannya, lalu memasukkan gundukan itu ke dalam mulutku. Aku hanya diam karena memang aku tak mengerti. Aku mencoba menyingkirkan tubuhnya, namun ia malah memelukku. Aku berbisik tepat di telingaku, "Hentikan!" ucapku pelan. Bukannya mendengarkanku, ia malah semakin menjadi-jadi. Kini ia menggerayang kembali ke bagian bawah perutku. Dapat aku rasakan bahwa kemaluanku mulai mengeras karena ulahnya. Aku mendesah karena keenakan, ia terus menyetubuhiku tanpa penolakan lagi. Hingga pada akhirnya, aku yang sudah tak kuat menahan nafsuku pun segera membalikkan posisi lalu memasukkan kemaluanku ke dalam kemaluan Sophieke. Kini aku berada di atas tubuhnya. Ku dengar ia mendesah kesakitan, aku tak peduli. Aku memaksakan diri untuk terus menyatukan diriku dengan Sophieke.