Kartika kesal oleh ucapan Justin, mungkin inilah yang dikatakan bahwa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya dan semua sifat buruknya benar-benar mengalir pada tubuh putranya, Kartika merasa bersalah pada menantunya yang kini menjadi korban atas perbuatan putra tunggalnya.
"Seharusnya aku lakukan sejak awal, Kenapa kamu tidak membawa pulang menantuku Lita hah? semua yang terjadi adalah kesalahan kamu tapi kenapa Lita yang harus bertanggung jawab bodoh!!! kamu tahu dia adalah wanita yang baik, tapi kamu mencampakkan begitu saja? dia istrimu Justin!!! apa kamu sudah gila hah?!" kemarahan Kartika tidak terbendung lagi melihat kenyataan di depannya, anak yang dulu ia banggakan kini membuatnya semakin terpuruk dengan keadaan Lita yang sampai detik ini bersama dengan dokter Danu.