Bab 152: Perkara lipstick

Hari sudah menjelang pagi, hari ini cuaca tidak secarah biasanya dan tidak pula hujan tapu hanya mendung sedikit.

Gadis berkuncir dua ini sedang berlarian di koridor sekolah menuju ke kelasnya.

"Aduh gimana kalau hilang ya?" Takut gadis ini lalu dirinya mencepatkan langkahnya.

Saat di kelas hanya ada tiga murid saja, karena dirinya memang datang lebih cepat karena ada hal yang mendesak menurutnya.

"Selamat pagi semua!" Sapa gadis ini kepada tiga teman kelasnya yang asyik dengan ponsel masing-masing.

"Pagi Qia!" Jawab mereka bersamaa.

Qia tersenyum sampai mata gadis itu menyipit, lalu berlari kecilke arah mejanya.

Gadis ini berjongkok melihat laci mejanya, untuk mencari sesuatu.

"Heh mana? Jangan hilang ... " lirih gadis ini takut.

Tangan mungil itu terus mencari lalu akhirnya yang dia temukan ada.

"Yey ketemu! Ahh cooky untung kamu gak hilang nak, maafin moomy ya." Lirih gadis ini kepada pulpen yang tutupnya berkrater kartun opa Koreanya.