Bab 151: Tentang Dinda

Masih di tempat yang sama dengan orang-orang yang sama, tapi dengan suasana yang berbeda.

"Ahh sialan! Gue pengen banget nebas kepala Harry pake golok!" Farrel terus bergerak mencuci piring dengan tidak ikhlas dengan mulut yang selalu berkomat-kamit memaki Harry.

"Kenapa gak leher aja, jadi potel kepalanya." Celetuk Gallen yang sedang membereskan kursi dan meja.

"Ck, leher udah terlalu biasa Gal, gue mau coba hal yang baru, mau jadi pencetus."

"Biar sekalian dia kena serangan ginjal." Lanjutnya, menatap Harry dengan kesal.

Gallen menaikkan sebelah alisnya bingung. "Hah kok serangan ginjal? Bukannya serangan jantung Rel?"

"Oh iya salah, maksudnya gue tuh corona." Ucap Farrel membenarkan.

"Eh gak jaman lagi kali, omicron sekarang." Ucap Farrel lagi.

Harry menatap kedua sahabatnya itu dengan tatap julidnya, telapak tangannya sudah berubah menjadi keriput bak orang tua karena mencuci piring. "Ck, gak sekalian kena jantungan aja waktu omicron? Biar mati aja gue, capek gue heh."