Jantung Hazel. Serasa mencelus mendengar kalimat polos yang diucapkam Janne-Berry. Oke, itu bukan kali pertama ia dan blake melakukannya, tapi bagaimana? Tetap saja akan canggung, mengingat sikap Blake yang manis padanya beberapa hari ini, juga bagaimana ia menggantung hasrat Hazel yang membuat gadis itu kelimpungan.
"T-tapi... itu...."
Hazel tergagap dan gugup membayangkan bagaimana bibir Blake nantinya akan menghangatkan bibirnya yang membelu sejak tadi. Membeku karena sikap Janne-Berry juga ayahnya yang membuat Hazel salah tingkah.
Sementara Blake dalam hatinya tak masalah dengan apa yang diminta oleh putrinya. Hanya satu kecupan saja tak akan membuatnya ingin dimasuki, bukan? Kecuali jika memang seperti itu, gampang saja. Hazel hanya perlu katakan, maka Blake akan lakukan.