Seketika Kania ingin mengoreksi pendengaran nya. "Putra? apa maksud Damar." lirih Kania.
Ia ingin memastikan apa sebenarnya yang terjadi.
Suster membawa seorang bayi laki-laki itu keluar, ia akan memindahkan nya ke ruangan rawat inap. "Putra Ayah, Serkan kuat ayah tau!" Ucap Damar, di samping telinga bayi yang kini terdapat selang di pahanya untuk mengalirkan cairan infus ke tubuh mungil itu.
Jiwa penasaran Kania membuatnya tanpa sadar melangkahkan kaki ke arah mereka. "Putra? putra siapa maksudmu Dam?" kata-kata itu keluar dari mulut Kania begitu saja.
Damar dan semua orang yang ada disana menoleh pada perempuan yang kini berdiri didepannya, Damar benar-benar mematung, membeku sedemikian rupa, seperti melihat sesuatu yang baru dilihatnya atau sesuatu yang memang tidak ingin dilihatnya.
Supir taksi yang baru saja melihat kedua penculik itu dia langsung bergegas menghubungi keluarga Jack, yaitu ayahnya yang memasang sayembara besar-besaran siapa yang dapat menemukan cucunya.