Bab 123: MEMAKSAKAN DIRI UNTUK TERSENYUM

"Oke. Dewa dan aku—"

Perutku jatuh.

"—Apakah pindah bersama!"

"Itu…" Aku harus berpura-pura bahagia. Tunggu, tidak. Seharusnya aku bahagia. Mengapa Aku tidak senang? Hopy adalah temanku. Aku menginginkan hal-hal yang baik untuknya, bukan? "Itu luar biasa!"

"Aku tahu! Maksudku, kau tahu kita masih punya sewa sampai September. Tapi Aku mampu membayarnya sampai saat itu. " Nada suaranya berubah secara halus, dan aku menyadari apa yang dia katakan padaku.

"Oh. Oh!" Aku menggelengkan kepalaku dan memaksakan wajah tersenyum, meskipun dia tidak bisa melihatku. "Benar. Kurasa ya, kita harus mengurusnya, bukan?"

"Apakah Kamu pikir Kamu akan dapat melakukannya pada bulan September? Maksudku, apakah ini pemberitahuan yang cukup?"