Bab 148: Terpikirkan

Terjeda mencari seorang peran lagi telah membuatkan Bening merasa cukup begitu bingung akan sebenarnya apa yang terjadi pada pembantu.

Pembantunya telah hendak berkumpul dengan para teman teman yang lain.

"Ah biar saja deh pembantu itu sibuk sendiri, sekarang yang paling penting aku mau ngelanjutin kerjaan saja di ruanganku. Males mau apa apa, huhh."

"Jangan males, orang sukses itu pasti capek. Tapi, dia tidak pernah berkata malas atau pun menyerah. Mau aku temani?"

"Eh Tirta, sejak kapan kamu berdiri di situ?"

"Sejak tadi kamu ngedumel sendiri, oh ya aku mau ketemu Banyu ada enggak?"

"Kenapa kalian mau bertemu? Tumben amat."

"Sudah ini urusan cowok, di mana dia?"

"Paling juga latihan dia di belakang, sudah sana sendiri."

Bening tidak menyangka jika mengenai ini membuatkan sebuah pertemuan antara Banyu maupun juga Tirta.