Unduh Aplikasi
1.58% Touch me, Bodyguard / Chapter 6: Sudah Berdiri Tegak, Tapi....

Bab 6: Sudah Berdiri Tegak, Tapi....

Pulang ke rumah papa Leo mungkin saja cara terbaik bagi Bening karena cukup mengambilkan dimana rasa lelah sangat menyelimuti termasuk juga dalam usahanya memberikan kebahagiaan untuk Bara kekasihnya itu namun justru disalahkan arti, laki-laki itu cukup kurang ajar hari ini dimana mengenai tidak dibelikan mobil dengan harga cukup tinggi maupun disukainya malah justru merusak kendaraan hingga menyebabkan ganti rugi.

Dikarenakan Bening cukup cinta buta dengan laki-laki itu dirinya akhirnya telah memilih mengganti rugi meski dengan uang kurang beruntungnya ada seorang pria yang meski dianggap cukup resek dalam bekerja namun didorong kebaikan kali ini sudah mengambilkan kepercayaan untuknya dari bos killer berhasil. Tirta orang itu jelas menganggap semuanya mengingat akan sebuah pengobatan yang harganya jauh lebih mahal dibandingkan apa yang dipinjami kali ini.

Mengarahkan dimana Bening masuk ke dalam rumah dirinya tiba saja membuka pintu dengan cukup keras hingga hatinya merasa jika dia sangat menyesal mengenal Bara, namun dia sama sekali tak bisa mengelak bahwa mengenai kandungannya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk dilenyapkan tapi hasilnya justru bertahan hingga sekarang dan membuatnya cukup sulit meninggalkan pacarnya.

Dirinya yang sangat marah membuatkan dimana teriak-teriak di dalam kamar hingga membuatkan sang bodyguard resek di luar terus menerus mengetuk pintu berulang kali dengan membawakan makanan maupun juga minuman tetapi tidak diacuhkan kehadirannya, Bening lupa menutup pintu hingga hadirnya Tirta akhirnya justru duduk di sofa meminum air putih mineral di botol sembari melihat keberadaan anak majikannya yang begitu gelisah.

"Kapan ya aku hidup tanpa sebuah beban? Sumpah gak nyaman banget." Keluh Bening di dalam kamar yang terus saja mengambilkan dimana tiba aja melihat Tirta yang terus saja mengawasinya.

Bening tak tinggal diam dimana dirinya telah mencoba untuk mengarahkan meminta kepada bodyguard resek itu masuk ke dalam kamarnya, perempuan itu mencoba memberikan sebuah handbody lalu mengeluarkan cairan tersebut tepat di telapak tangan Tirta yang juga diarahkan ke kakinya yang kanan untuk digosokkan perlahan-lahan.

"Ada apa ini?"

"Aku minta kamu balurkan cairan ini ke kaki dan seluruh tubuh aku, aku akan tutup pintunya."

"Gila, tubuh kek sisik ikan koi aja minta kek begini? Gila bener kamu."

"Sudah deh aku gak mau ada sebuah penolakan dari kamu."

Mengarahkan yang terjadi kepada laki-laki mencoba mengikuti arahan Bening hingga dimana satu-satunya tujuan membuatkan benar-benar kaku maupun juga merinding, sekali dua kali matanya terus saja mengarahkan ke bawah terus dan Bening mengetahuinya langsung memancingkan perkara lain.

Mencoba demi mencoba memancing dengan tubuhnya itu dirinya semakin membuka handuk yang ditinggalkan hanya sebuah celana pendek maupun juga BRA, laki-laki yang jelas cukup mengarahkan otaknya masih cukup sehat terpengaruh hingga mengelus perlahan tubuh ramping boss killer.

Boss killer yang terus menerus tidak berhenti meminta kancing BRA yang cukup lepas dipasangkan lagi, embus nafas yang begitu cepat terdengar begitu kuat hingga ketika menjulurkan lidah laki-laki itu sudah menyentuh pada leher perempuan di depan tapi kembali memasukkan lagi tanpa ingin melanjutkannya lagi.

"Sudahlah aku sangat tahu jika milik kamu sudah cukup tegang dari tadi, tapi anggap saja jika kita ini tidak majikan maupun anak buah melainkan suami istri."

"Sudahlah boss killer aku sama sekali tidak ingin merusak profesiku dengan keinginan dirimu yang begitu, sadar jika papamu tahu aku bisa dilepaskan dalam pekerjaan lagi."

"Baiklah, tapi aku mau kau oleskan cairan itu ke seluruh tubuh aku dan jelas satu lagi aku tunggu kamu hingga benar-benar menyentuhku. Aku tidak peduli seberapa lama kamu tidak segera melakukannya punyamu sendiri di bawah itu akan semakin kuat dan semakin berdiri adanya ha ha ha."

"Dasar omes, sudahlah aku hanya ingin mengoles dan menuju ke kamar sudah capek rasanya tubuhku ini sama kamu tadi gendong cewek kayak gendong beras keliling negara tahu."

"Aku akan menunggu kamu menyentuhku, aku yakin kamu bakalan tergila-gila milikku."

Tirta yang ada mengarahkan langsung menuju ke kamar membuatkan dimana dirinya telah diikuti Bening tetapi tanpa disadari sedari tadi dirinya telah menggunakan sebuah selimut mengelus miliknya hingga satu-satunya juga memainkan lidahnya berulang kali dimainkan membuat juga boss killer terpengaruh masuk ke dalam kamar, Bening pun membuka selimut itu dan terlihat milik laki-laki itu berdiri cukup sempurna tapi ketika ingin menyergap terdengar sebauh mobil telah berhenti di depan rumah dan mengambilkan kocar-kacir sendiri masuk ke dalam kamar tanpa lama-lama juga Bening sibuk di kamarnya.

"Gila, itu papa kenapa sih pulangnya cepat? Kalau itu yang berdiri tegak sempurna kek tongkat masuk pasti enak banget dan jujur aku bisa merasakannya lagi, tapi sayang gara-gara papa ini semua kacau balau tapi sudahlah aku yakin bodyguard itu nanti mau menyentuhku tanpa malu dan jelas akan bisa menggantikan Bara yang cukup matre jadi malas lama-lama sama dia."

Gumamnya yang mengarahkan cukup bergairah mengambilkan dimana papa Leo terus menerus tanpa berhenti memanggil namanya tanpa ada sebuah sautan menjawab membuka pintu dengan cukup mengejutkan, orang tuanya yang datang sangat marah karena proyek gagal dan terlebih lagi belum bertemu dengan seorang laki-laki yang akan dijodohkan dengan anak perempuan satu-satunya.

Dalam hati Bening sangat bernafas lega karena dirinya sedikit merasa cukup terbantu akan hilangnya orang itu tanpa kejelasan ke mana arah tujuan yang pasti, akan tetapi bukan papa Leo namanya jika semua belum didapatkan pasti akan terus menerus berjuang sekali lagi hingga apa yang dicari harus didapatkan sesuai dengan keinginan yang pertama.

"Sudahlah papa gak usah marah-marah, jika dia benar-benar jodoh aku tidak akan mungkin lari begitu saja. Ya mungkin saja dia telah merasa minder karena akan menikah dengan seorang perempuan cantik maupun mapan tentunya, makanya papa gak usah aneh-aneh deh gak usah main jodoh menjodohkan aku dengan dia."

"Papa begini karena papa sayang sama kamu dan papa juga meneruskan akan amanah mama kamu sebelum meninggal, dia sangat cocok dengan kamu karena dia cukup pengertian sejak kecil dan papa rasa cukup mampu melanjutkan perusahaan sebelum papa meninggalkan dunia ini."

"Sudahlah, papa selalu saja begitu deh hingga papa sendiri yang lupa kalau aku ini masih ada."

"Lagian kamu juga memilih dunia akting bukan? Papa mau kamu mengembangkan usaha papa selama ini dan bukan seperti itu, tapi papa juga tidak suka jika kamu bersama laki-laki yang menghamili kamu itu. Sama sekali aku tidak mau itu, ppa enggak mau."

"(Papa selalu saja perusak, sama Bara gak boleh katanya ini itu dan tadi juga Tirta mau menyentuh malah gagal karena papa juga.) Hem, hem."


Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C6
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk