Unduh Aplikasi
88.23% Kamulah Rumahku, Mr Min / Chapter 15: 14. Hilang Akal

Bab 15: 14. Hilang Akal

'Izinkan aku sekali saja tak sadarkan diri disampingmu. Ada sesuatu yang ingin kusampaikan jauh didalam nurani yang pengecut ini.'

.

.

.

"Aku melalui masa kanak - kanak dengan pukulan dan hinaan. Saat itu jika aku membela diri maka aku yang salah. Bila diam saja, aku tetap disalahkan."

Lelaki itu duduk bersandar di bawah pohon yang sama ketika ia mengalami kecelakaan mobil dengan pamannya 20 tahun lalu. Pandangannya menerawang. Rasa cemas menggerogotinya seolah kejadian-kejadian memilukan dalam hidupnya terulang lagi. Jung Hoseok yang berada disebelahnya pun menepuk bahunya pelan beberapa kali. Sementara gadis yang duduk di kirinya mendengarkan cerita itu dengan saksama.

Yoongi menghela napasnya. Menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia bingung sendiri apa esensinya mengajak Jang Mi kemari untuk mendengar cerita payahnya. 'Tapi ini permintaannya,' batin lelaki itu.

Sementara itu, Dr Jung yakin pasiennya tak mungkin mampu membuka keseluruhan ceritanya pada gadis itu. Ia pun paham bahwa perannya hari ini untuk membantu lelaki itu menghindari pertanyaan Jang Mi yang tak mampu dijawab sendiri oleh Yoongi. Maka dirinya merasa perlu angkat bicara lebih dulu.

"Yoongi mengidap gynophobia. Rasa takut akan wanita sebab trauma yang ia alami dari para wanita dalam hidupnya. Jadi, kau adalah salah satu yang bisa berhubungan cukup baik dengannya. Sebab selama hidupnya ia tak bisa berada terlalu dekat dengan makhluk berjenis kelamin perempuan."

Jang Mi mengerjapkan matanya beberapa kali. Ini kali pertamanya mendengar nama penyakit gynophobia. Seolah Hoseok membaca pikirannya, lelaki itu menjelaskan kembali, "Pasti kau merasa asing dengan jenis penyakit ini. Jadi, setiap kali mentalnya terguncang karena terlalu dekat dengan wanita, seluruh tubuhnya akan berkeringat dan suhu tubuhnya meningkat. Badannya bergetar. Itu akan semakin parah bila orang mengidap gynophobia bersentuhan dengan wanita. Mereka bisa saja tak sadarkan diri. Beberapa malah menganggap wanita sebagai makhluk menyeramkan. Pada kasus Yoongi, itu terjadi ketika umurnya 10 tahunan."

Kini gadis itu tahu penyebab segala keanehan Yoongi termasuk peristiwa saat mereka bertemu ayahnya di kafe. Tapi tunggu, itu artinya keberadaannya saja bahkan telah menyakiti Yoongi.

"Tapi ada yang janggal disini. Selain salah satu yang bisa berhubungan baik dengan Yoongi, nona Jang Mi juga satu-satunya yang pernah dan sering bersentuhan langsung dengannya," Hoseok melanjutkan. Sementara Yoongi masih diam, ia mencoba menenangkan diri sendiri dengan menghirup udara dalam-dalam. Ada sedikit rasa lega dihatinya. Entah hanya perasaannya saja atau bukan, tapi menurutnya Jang Mi terlihat memahami kondisinya meski ia tak bsia menyampaikannya sendiri.

"Apa ada sesuatu antara kalian?" kini Hoseok penasaran. Gadis itu menoleh cepat kearahnya. "Maksudmu?" tanyanya kembali.

"Ah, tidak. Sebenarnya ini hanya pradugaku saja. Mungkin kalian punya keterkaitan jadi Yoongi sedikitnya bisa menerima kehadiran nona Jang Mi. Maaf atas pertanyaanku yang tiba - tiba," ujarnya kemudian.

Yang ini bukan hanya Jang Mi tapi juga Yoongi yang terheran-heran. Namun memang ada benarnya juga pendapat Hoseok. Nyatanya sudah terlalu banyak skinship antara dia dengan wanita itu untuk ukuran pengidap gynophobia.

Jang Mi ikut berpikir. Dikenangnya satu-satunya peristiwa yang menghubungkan dirinya dan Yoongi.

'Apa orang ini mengingatnya? Tidak, tidak. Sebaiknya tidak kuutarakan sekarang,' batinnya.

Gadis itu memilih bungkam untuk saat ini. Ia rasa belum saatnya menceritakan sepotong hal yang ia tahu tentang Yoongi di masa lalu. Begitu juga tempat ini yang cukup bersejarah baginya.

....

Mereka baru tiba didepan halaman rumah saat bulan bersenandung diatas sana sejak berjam - jam yang lalu. Mobil yang dikendarai Jungkook baru saja melesat.

Meninggalkan sepasang manusia itu dan kecanggungan mereka. "Sebaiknya cepat masuk," ajak Yoongi.

"Mm .... Ngomong - ngomong, tadi itu salah satu mobilmu juga?"

Jang Mi menyahut tiba - tiba ketika lelaki itu sibuk membuka pintu. Niatnya ingin mengusir rasa canggungnya namun kesannya ia jadi terlalu random.

Yoongi hanya berdeham menyetujui tanpa berniat menoleh pada gadis dibelakangnya.

"Hasil curian," lanjutnya lalu masuk kedalam rumah.

Jang Mi mengangguk acuh lalu mengarahkan kakinya ke pintu samping menuju taman kecil tempatnya melukis waktu itu. Tak peduli langit berkata sudah terlalu larut baginya untuk melamun saat ini. Wanita itu menaruh bokongnya dilantai. Duduk dibawah berselonjor kaki walau sebenarnya ada dua kursi dibelakangnya.

Ia ingin rehat sejenak dari kejutan hari ini. Matanya terpaku memandangi langit. Apa yang didengarnya hari ini menambah benang kusut dihidupnya. Ternyata Yoongi mengidap penyakit mental yang langka. Bahkan ia punya trauma yang cukup besar dan masa lalu yang tak kalah pedih dengannya. Dan ajaibnya lagi, ia dan Yoongi memang memiliki keterikatan di masa lalu seperti yang dikatakan Jung Hoseok.

"Apa ini sebuah kebetulan?" Jang Mi mendesah. Kepalanya terkulai kebelakang dengan kedua telapak tangan bertumpu disisi kanan kiri tubuhnya. Matanya terpejam untuk sesaat.

🎵OST: Wine - Suran ft Changmo🎵

"Apa yang kau lakukan?"

Masih dalam posisi duduk yang sama, seseorang datang menginterupsi sekaligus mengejutkannya.

Wajah putih Min Yoongi tepat berada diatasnya ketika ia membuka mata.

"Astaga!"

Buru - buru gadis itu menegakkan badannya.

Kemudian Yoongi ikut duduk disampingnya dengan dua buah gelas bertangkai ditangan dan sebotol wine siap minum.

"Mau?" tawarnya.

Meski tidak menangkap alasan lelaki itu yang tiba-tiba mengajaknya minum, Jang Mi tetap mengangguk. Lalu mengambil salah satu gelas itu. Boleh juga, pikirnya.

Sambil menuangkan wine tersebut Yoongi mencoba menegaskan, "apa masih ada pertanyaan lain yang ada dipikiranmu?"

Gadis disebelahnya mendongak. Menatap langsung mata lelaki itu. Menangkap keterpaksaan didalamnya sembari mendengar suara air dari botol wine memenuhi sepertiga gelasnya.

"Mungkin," jawabnya seraya mengangkat kedua alisnya.

Keduanya sama - sama menengadah dengan segelas wine ditangan. Jang Mi diam saja sambil menyesapi sedikit demi sedikit isi gelasnya. Begitu juga Yoongi. Sungguh, suasana ini kaku sekali sebenarnya.

"Kenapa kau mau berkorban untukku dengan menjalani pernikahan bodoh ini?"

Jang Mi tidak tahu pertanyaan bodoh itu muncul dari otak bagian mananya.

Tiba - tiba saja terucap membuat pria disebelahnya menoleh sebentar.

"Anggap saja aku sedang tak waras."

Lelaki itu menyesap kembali wine miliknya setelah menjawab asal pertanyaannya. Kemudian mengisi gelasnya untuk yang kedua kali.

"Baiklah, lupakan saja. Aku juga gila sudah menanyakan hal seperti itu. Ah iya, apa pertanyaanku unlimited?"

"Hm. Sepertinya rasa penasaranmu tinggi sekali, nona."

Keduanya tersenyum miring. Jang Mi masih belum puas dengan jawaban lelaki itu. Maka ia berniat menghabiskan malam dengan sebuah sesi wawancara pribadi, khusus dengan seorang mafia.

...

Berkaleng - kaleng bir, dua botol soju dan satu botol wine. Mereka sudah pindah ke ruang tamu. Kesadaran keduanya sudah melayang jauh. Toleransi alkohol Yoongi cukup tinggi sebenarnya, berbeda dengan Jang Mi yang mulutnya bahkan sudah melantur kemana - mana.

"Aaaa jadi tuan mafia. Kau belum pernah membunuh orang dengan tanganmu sendiri? Kau punya rasa belas kasihan juga. Sayang sekali kau benci wanita."

Wajah wanita itu memerah sempurna. Posisinya ada diatas sofa. Sedangkan Yoongi duduk dilantai tepat dibawah Jang Mi. Pria itu menyipitkan matanya. Nampak malu sendiri mendengar penuturan dari Jang Mi. Terlebih setelah itu Jang Mi kembali berujar, "padahal dengan penampilanmu ini, tuan mafia bisa saja menarik banyak wanita. Wajahmu .... erm .... Cukup tampan. Aku bisa saja menyukaimu dengan mudah. Ah, atau aku sudah menyukaimu? Tunggu, aku bingung. Itu perasaan sayang yang tulus atau hanya sebuah simpati?"

Tangannya terulur membawa wajah pria itu berhadapan langsung dengan wajahnya. Menyisakan jarak beberapa senti. Yoongi akan mengamuk jika ia dalam keadaan sadar. Namun tak dipungkiri dirinya senang mendengar kalimat barusan. Telinganya memerah dengan rasa hangat yang menjalar ditubuhnya. Lelaki itu kini senyum - senyum sendiri.

"Mr Min, apa kau tahu? Aku pernah menginginkan pernikahan yang manis dan sederhana ketika umurku baru belasan. Lulus kuliah, bekerja dikantor biasa lalu memiliki kekasih dari keluarga biasa.

Hah, semua jauh dari keinginan. Dulu aku seperti boneka puppet milik bibiku. Hingga aku pernah dipaksa menikah dengan orang yang lebih pantas kupanggil kakek."

Yoongi menjadi ikut sedih kemudian menyahut, "aku tahu banyak ceritamu. Aku mencari tahu tentangmu, pemilik pulau impianku, Pulau Hong Do."

Kini lelaki itu duduk di sofa tepat disamping Jang Mi. Melebarkan dua tangannya dan bergerak memeluk gadis itu. Ia meletakkan dagunya diatas bahu sang gadis sambil berujar lembut, "hidupmu juga berat. Sama sepertiku."

Tak tahan lagi, wanita dipelukannya menangis sesegukan. Ia tak hanya menghabiskan malam dengan sesi wawancara. Namun juga dengan tangis pilu dan peluk hangat dari suami palsunya.

Kemudian seiring waktu berlalu, siapa yang tahu jika mereka akan berakhir dengan tertidur berpelukan diatas sofa sempit. Jang Mi yang melingkarkan tangannya erat - erat dan menenggelamkan kepalanya dibalik dada pria itu. Sesekali bergerak pelan. Sedangkan kepalanya dipeluk oleh satu tangan Yoongi. Terlelap total tanpa menyadari ada rasa nyaman yang ditimbulkan satu sama lain.

.

.

.

*bersambung*


PERTIMBANGAN PENCIPTA
Hana_Lestari_5455 Hana_Lestari_5455

Haii! Terima kasih telah membaca. Mohon hargai karyaku ya dengan memberikan dukungan. ^^ <3

Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C15
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk