Mengesampingkan segala rasa sakit di dalam hatinya, Evelyn bangkit dari tempat duduknya. Ia sengaja berjalan menghampiri seorang pria yang sebenarnya memegang kunci kebenaran yang sesungguhnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi, Axel? Apa yang sebenarnya sudah dilakukan papa pada Kak Emily?" Evelyn tak bisa menahan dirinya kali. Ia harus terus mendesak pria itu agar mengungkapkan kebenaran dari masa lalunya.
"Kamu pasti sudah memikirkan hal itu, Evelyn. Aku yakin jika kamu sudah bisa menebaknya." Axel sudah cukup yakin jika dokter cantik itu mengetahui sesuatu. Evelyn terlalu pintar untuk tak memahami situasi yang mereka hadapi.
Begitu mengatakan hal itu, Axel lalu melepaskan ikatan pada tangan Evelyn dan juga Emily. Ia sama sekali tak berniat untuk menyakiti mereka berdua.
Tujuan Axel membawa kedua perempuan itu hanyalah untuk mengungkapkan sebuah kebenaran yang sudah tak pada tempatnya.