Evelyn masih cukup syok mendengar kebenaran itu. Tak pernah menyangka jika ayahnya sangat menyayangi dirinya. Sempat terbersit sebuah perasaan kecewa atas kedua orang tuanya. Ia berpikir jika ayah dan ibunya sama sekali tak menginginkan dirinya.
"Bukankah papa tak pernah menyayangi aku? Tak ada cinta antara papa dan mama. Bagaimana bisa aku terlahir di dunia ini?" Perempuan itu mulai gusar dalam sebuah perasaan yang tak terkendali. Evelyn mulai sedikit emosional atas dirinya sendiri.
"Anda salah besar, Nona. Tuan Anderson sangat mencintai Anda. Sayangnya, beliau tak bisa mengungkapkan segala rasa sayangnya pada Anda. Hal terakhir yang bisa dilakukannya ... memberikan segala miliknya pada Anda. Bahkan perusahaan dan beberapa aset juga sudah atas nama Nona Evelyn," ungkap seorang wanita yang sangat mengetahui kehidupan dari tuannya yang terdahulu.