Henry menjadi semakin tak nyaman berada di antara mereka. Rasanya seperti seekor nyamuk di antara dua kumbang yang memadu kasih. Benar-benar sangat menyedihkan baginya.
"Saya permisi kembali ke sanatorium, Dokter Evelyn," pamit Henry sebelum beranjak pergi meninggalkan pasangan kekasih itu.
Ryan dan Evelyn saling memandang satu sama lain. Merasakan keanehan pada sikap seorang pria yang baru saja pergi meninggalkan kedai. Mengapa wajah pria itu langsung muram begitu mendengar ucapan Ryan? Mungkinkah Henry cemburu pada pasangan itu? Hanya pria itu yang mengetahui jawabannya.
"Ada apa dengannya? Mengapa ekspresinya sangat aneh?" celetuk Ryan begitu dokter bedah itu sudah berjalan sedikit menjauh. Dia sangat penasaran pada seorang dokter yang baru beberapa hari bekerja di sanatorium milik kekasihnya.