Angel langsung bangkit dari tempat duduknya. Matanya tampak berkaca-kaca dengan amarah yang sudah tertahan dan siap meledak kapan saja. Namun perempuan itu sama sekali tak ingin meluapkan amarahnya begitu saja.
Meskipun sangat kesal, Angel tetap berusaha untuk bersikap elegan. Dia tak mau semakin menjatuhkan harga dirinya di hadapan pria itu. Hanya bersabar dan juga bertahan, yang harus dilakukannya.
"Terima kasih atas pujian Anda. Saya permisi." Angel bangkit dari tempat duduknya lalu keluar dari ruangan itu. Rasanya seperti tercekik dan serasa akan mati, mendengar segala penghinaan yang diberikan oleh Juan Fernandez.
Di saat Angel baru saja keluar, di saat itu pula Ryan bermaksud untuk masuk ke dalam ruangan itu. Dia melihat Angel keluar dengan terburu-buru dengan wajah yang menunduk karena sedang menutupi sesuatu. Ryan sangat yakin jika telah terjadi sesuatu di dalam sana.