Entah kenapa hal itu membuatnya tersenyum. "Tolong tetap disini."
Aku membersihkan kekacauan dari sebelumnya sementara dia meletakkan teko kopi segar dan membuat mereka berdua duduk di meja dapur.
Dirli memberi isyarat kepada wanita yang dibawanya. "Gali Bombi adalah anggota timku. Seperti yang Kamu ketahui, kebakaran adalah ancaman serius di sini di Kota Padang, jadi kami melakukan yang terbaik untuk memahami keadaan setiap kejadian kebakaran untuk mencegahnya dengan lebih baik di masa depan."
"Aku menghargainya," kata Truman. "Aku kaget tadi malam. Aku belum pernah mengalami kebakaran rumah atau kebakaran di tempat usahaku sebelumnya."
Dirli mengangguk. "Yah, maaf untuk mengatakan, kami akhirnya menemukan tanda-tanda pembakaran." Aku perhatikan dia memperhatikan reaksi Truman terhadap berita itu dengan cermat.
Wajah Truman jatuh. "Aku takut akan hal itu."
Dirli melirikku sebelum kembali menatap Truman. "Apakah Kamu tahu siapa yang ingin membakar gedung Kamu, Tuan Manis?"